Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pontianak Luncurkan Data Warga Miskin Berbasis Situs Web

Kompas.com - 03/10/2016, 14:56 WIB
Kontributor Pontianak, Yohanes Kurnia Irawan

Penulis

PONTIANAK, KOMPAS.com - Pemerintah Kota (Pemkot) Pontianak meluncurkan aplikasi database penduduk miskin berbasis situs web di Aula Abdul Muis Muin Kantor Bappeda Kota Pontianak, Senin (3/10/2016).

Wali Kota Pontianak Sutarmidji mengatakan, data penduduk miskin sangat dibutuhkan dalam upaya mengentaskan kemiskinan di suatu wilayah. Aplikasi database penduduk miskin ini merupakan pusat media informasi penduduk miskin yang dapat digunakan sebagai salah satu alat pengambil kebijakan perencanaan pembangunan, dan penyusunan program penanggulangan kemiskinan.

"Database itu bisa diakses melalui alamat website http://pontianakkota.kemiskinan.id," ujar Sutarmidji seusai peluncuran situs web, Senin (3/10/2016).

Aplikasi berbasis situs web tersebut menyediakan data-data warga miskin by name by address berdasarkan Nomor Induk Kependudukan (NIK). Masing-masing penduduk miskin dikategorikan berdasarkan tingkat kemiskinannya.

Untuk itu, Sutarmidji meminta data-data yang ada di dalam database tercantum daftar kepala keluarga (KK) beserta anggotanya dan lebih diperluas.

"Data itu diminta untuk dilengkapi dengan data usia, data pendidikan terakhir, pendidikan yang sedang digeluti, bahkan bila perlu postur tubuh anggota keluarga mencakup tinggi badan dan sebagainya supaya ketika ingin merekrut mereka untuk disalurkan ke suatu bidang pekerjaan itu lebih gampang," ungkapnya.

Data-data yang disediakan dalam database, imbuh Sutarmidji, harus disajikan secara terperinci. Data itu juga dilakukan update per enam bulan.

"Siapa pun bisa mengakses data warga miskin melalui website. Misalnya ada donatur yang ingin membantu 10 KK warga miskin, dia tinggal membuka web itu, dia yang pilih mau warga yang mana dan lokasi di mana. Kategori sangat miskin, atau miskin semua ada di situ,” ujarnya.

Wali kota terpilih dua periode ini berharap Bappeda sebagai pengampu harus menyusun program cata mengentaskan kemiskinan.

"Meskipun database dibuat, kalau programnya tidak selaras, tidak akan mampu mengentaskan kemiskinan. Hal itu disebabkan program-program itu tidak pernah dikoordinasikan oleh Bappeda," ujarnya.

Pelatihan satpam

Sebelumnya, pihak Pemkot Pontianak sudah mencetuskan supaya Satpol PP memberikan pelatihan satpam bagi anak-anak muda yang berasal dari keluarga miskin.

"Dengan catatan, mereka lulusan SMA sederajat dan memiliki postur tubuh yang ideal untuk dididik sebagai tenaga pengamanan atau satpam. Berikan mereka pelatihan satpam, kemudian mereka bisa saja disalurkan ke minimarket-minimarket,” katanya.

Selain itu, misalnya, pengusaha butuh tenaga petugas kebersihan, tukang sapu, atau petugas pemungut sampah di suatu kawasan, cari data penduduk miskin di sekitar wilayah itu untuk direkrut sebagai petugas kebersihan.

Program-program seperti itu, menurut dia, merupakan tindakan konkret untuk mengentaskan kemiskinan dengan memberikan mereka suatu keahlian untuk mendapat pekerjaan sehingga mereka memiliki penghasilan.

"Saya juga meminta lurah-lurah untuk membuat database penduduk miskin berdasarkan rangking, mulai dari yang paling miskin hingga ke bawah per-RT," katanya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com