Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

"Centhini Gunung" Gaungkan Misi Perdamaian dari Lereng Andong

Kompas.com - 01/10/2016, 06:23 WIB
Kontributor Magelang, Ika Fitriana

Penulis

MAGELANG, KOMPAS.com - Menyambut Hari Perdamaian Internasional, Komunitas Lima Gunung akan menggelar pertunjukan seni dan budaya bertajuk "Centhini Gunung" di lereng gunung Andong, Desa Mantran Wetan, Desa Girirejo, Kecamatan Ngablak, Kabupaten Magelang, Jawa Tengah, 6 Oktober 2016.

Perhelatan ini merupakan kerja sama Komunitas Lima Gunung dengan The Wahid Institute dan menjadi bagian dari kegiatan tahunan Borobudur Writers and Cultural Festival (BWCF) 5-8 Oktober 2016.

Presiden Komunitas Lima Gunung, Sutanto Mendut menjelaskan, tema Centhini Gunung diambil dari kisah yang tersurat dalam sebuah karya sastra terbesar dalam kasusastraan Jawa Baru bernama Serat Centhini. Karya ini banyak menghimpun segala macam ilmu pengetahuan dan kebudayaan Jawa dalam bentuk tembang (lagu).

“Kami terinspirasi dari Serat Centhini. Ada beberapa penari wanita yang berlaku sebagai Centhini, mereka akan menari mewakili masing-masing kecerdasan dan kekuatan wanita,” kata Sutanto dalam keterangan pers di Studio Mendut, Mungkid, Kabupaten Magelang, Jumat (30/9/2016) sore.

Para penari Centhini itu antara Nia Agustina (Centhini Sianida), Setya RKJ (Centhini Kanda), Nungki Nurcahayani (Ni Centhini), Galih Puspita (Jalan Centhini), Sekartaji Suminto (Centhini Bohemian), Annisa Hertami (Kembara Centhini), Fetri Rachmawati (127 Centhini), Ayu Permatasari (Dentingan Centhini), Sekar Ayu OS (Kini Centhini) dan lainnya.

Sutano memaparkan, sedikitnya 350 seniman akan terlibat dalam kegiatan ini. Diawali dengan kirab di jalan sepanjang sekitar 500 meter di kawasan gunung Andong. Para peserta kirab akan mengusung sejumlah tandu perempuan dan properti lain berupa puluhan bentuk stupa Borobudur serta tetabuhan alat musik tradisional.

"Pertunjukan juga akan ditandai dengan ritual Komunitas Lima Gunung, yang kali ini berupa tarian Lima Ondho (Tangga), yakni Ondho Kencono, Ondo Langit, Ondho Bumi, Ondho Tresno dan Ondho Jiwa. Salah satu yang akan menjalani ritual ini adalah Direktur The Wahid Institute, Yenny Wahid," papar Sutanto.

Misi kebudayaan dan kemanusiaan

Sementara itu, Yenny Wahid, yang juga hadir dalam jumpa pers itu mengatakan bahwa Centhini Gunung adalah panggung teatrikal yang sarat misi kebudayaan dan kemanusiaan. Perhelatan ini menjadi media menyampaikan pesan perdamaian kepada dunia melalui seni dan budaya.

"Dunia saat ini masih penuh konflik, salah satu efek terbesarnya adalah para pengungsi. Mereka mengalami banyak keterbatasan akses, kesehatan, pangan dan lain-lain. Mari sehari saja tanpa konflik, tanpa peluru yang meledak, sehari saja agar mobil misi kemanusian bisa lewat menjangkau pengungsi," tutur pemilik nama lengkap Zannuba Ariffah Chafsoh Rahman Wahid itu.

"Kami mengajak masyarakat untuk sehari tanpa konflik dalam konteks masing-masing, sehari yang diharapkan bisa setahun dan seterusnya," sambung Yenny.

Putri kedua mantan Presiden Abdurrahman Wahid itu mengingatkan misi perdamaian tidak hanya bisa dilakukan di kota-kota besar dan panggung elit, akan tetapi yang hakiki justru ada pada kalangan masyarakat sipil dan komunitas-komunitas.

Dan kegiatan yang melibatkan perempuan ini, kata Yenny, diharapkan bisa menjadi kekuatan baru untuk menyemangati gagasan-gagasan perdamaian yang saat ini masih kurang.

"Kami ingin bahwa pesan perdamaian itu bukan hanya bergaung di kota, bukan hanya bergaung di gedung-gedung elit dan di hotel-hotel megah, tapi terutama di komunitas akar rumput. Kami menebarkan perdamaian sampai ke seluruh pelosok penjuru negeri terutama sampai kampung-kampung dan desa-desa,” ujar Yenny.

Dalam kesempatan tersebut, Yenny diminta membubuhkan tanda tangan dalam prasasti batu Centhini Gunung. Selain itu, Yenny didaulat pula untuk menaiki Ondo Centhini di Panggung Terbuka Studio Mendut, sebagai ritual yang juga akan dihadirkan dalam Centhini Gunung di lereng Andong.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com