Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Konflik Sengketa Lahan, Warga Gelar Aksi di Kantor Sentul City

Kompas.com - 19/09/2016, 16:28 WIB
Ramdhan Triyadi Bempah

Penulis

BOGOR, KOMPAS.com - Warga Desa Bojongkoneng, Kecamatan Babakan Madang, Sentul, Kabupaten Bogor, melakukan aksi unjuk rasa di depan Kantor Pemasaran Sentul City Tbk, Senin (19/9/2016).

Dalam aksinya, massa sempat memblokir jalan yang menghubungkan Tol BORR dan Tol Jagorawi menuju Jakarta maupun Puncak.

Aksi unjuk rasa tersebut digelar lantaran masyarakat Desa Bojongkoneng merasa lahan mereka diserobot oleh pengembang properti PT Sentul City Tbk untuk pembangunan perumahan.

Selain menuntut pengembalian lahan, warga juga meprotes pengrusakan bangunan pos keamanan dan kantor desa yang dilakukan preman-preman bayaran yang disewa oleh PT Sentul City.

"Selain merusak bangunan, warga juga diteror oleh orang suruhan pengembang. Kami ada bukti rekamannya termasuk ancaman pembunuhan. Aksi teror ini sudah kami laporkan ke polisi. Sementara tindak pengrusakan terjadi empat hari sebelumnya " ucap Advokat Pendamping Masyarakat Desa Bojongkoneng Rudi Purba, di lokasi, Senin (19/9/2016).

Rudi menduga, tindakan teror dan pengrusakan yang dilakukan sekelompok preman itu masih ada kaitannya antara perseteruan warga dengan pihak pengembang Sentul City yang memaksakan ingin membeli tanah warga dengan harga murah.

"Konflik warga dan Sentul City sudah lama sejak tahun 1990 silam," kata Ketua Delegasi Warga M Oksan.

Sementara itu, Kuasa Hukum PT Sentul City Azis Ganda Sucipta mengatakan, lahan yang diprotes warga tersebut merupakan milik Sentul City yang sudah dimenangkan di PTUN.

"Kami menangkap aksi demo warga ini karena kepentingan personal dan bukan warga secara keseluruhan. Ini kepentingan pribadi. Ini yang kami tangkap," ucap Azis.

Atas protes warga pada lahan SHGB 15 ini, pihaknya akan memperkarakan orang yang telah menjual lahan Sentul ke pihak lain.

"Kami tegaskan, bangunan semi permanen yang rusak bukan kerjaan kami," papar dia.

Aziz pun mempersilakan warga untuk melakukan demo sebagai upaya dialog dengan untuk mencari solusi.

"Kami ingin solusi terbaik. Kami juga tidak larang warga berdemo menyampaikan aspirasi. Ruang dialog tetap kami buka. Kami ingin hidup damai dan bertetangga dengan warga Bojongkoneng," pungkasnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com