Polres Nunukan Gagalkan Penyelundupan 5 Kilogram Sabu dari Malaysia

NUNUKAN,KOMPAS.com - Kepolisian Resor Nunukan, Kalimantan Utara, berhasil membongkar jaringan sabu internasional yang dikendalikan oleh H (17), pelajar SMA di Nunukan.

Sabu-sabu dari Malaysia seberat 5.087,4 gram (5 kilogram) dan pil ekstasi sebanyak 1.000 butir diamankan polisi dari jaringan H. H merupakan otak yang mengatur jalur pendistribusian sabu-sabu dan ekstasi dari Nunukan ke daerah Sulawesi.

"H ini tugasnya mengontrol sabu-sabu yang dikirim dari Tawau untuk diteruskan ke Palu, Sulawesi," ujar Kapolres Nunukan AKBP Pasma Royce, Kamis (15/6/2016).

Pasma Royce menambahkan, H ditangkap anggota kepolisian di salah satu hotel di Nunukan setelah 2 kurir sabu dari Malaysia, masing-masing Ahmad (41) dan Agus (31) diamankan Satuan Reskoba saat akan mengantar sabu kepada H.

Saat akan masuk kamar hotel yang dihuni oleh Agus dan Ahmad, anggota Reskoba Kepolisian Resor Nunukan langsung mengamankan H.

"Pertama kita sangka sabu semua karena dibungkus dan dilakban. Setelah dibongkar, selain sabu lebih dari 5 kilo, ternyata ada ekstasi sebanyak 1.000 buah," imbuhnya.

Anggota Reskoba Polres Nunukan kemudian melakukan pengembangan dengan mengontrol pengiriman ke Kota Tarakan. Dari Kota Tarakan, sabu dan ekstasi tersebut kemudian dikirim ke Kota Palu dengan menggunakan kapal reguler.

Sayangnya, upaya control delivery kepolisian gagal akibat ibu H mengetahui bahwa anaknya tertangkap polisi.

"Rupanya ibu H tahu anaknya diamankan polisi ketika memantau sekolah anaknya, anaknya ini tidak masuk sekolah," kata Pasma Royce.

Meski operasi control delivery yang dilakukan kepolisian gagal, namun pihak kepolisian berhasil mengamankan Refly, jaringan sabu di Palu, serta Mansyah, jaringan sabu di Tarakan. Sabu dan 1.000 butir ekstasi rencananya diedarkan di Jakarta jika selamat sampai di Kota Palu.

"Di Palu kita amankan Refly, dari rumahnya kita berhasil mendapati sabu-sabu sebanyak 50 gram," pungkas Pasma Royce.