Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Patung Tiga Pejuang Kebanggaan Kota Balikpapan Roboh Ditiup Angin

Kompas.com - 08/09/2016, 20:31 WIB
Dani Julius Zebua

Penulis

BALIKPAPAN, KOMPAS.com – Patung para pejuang di Taman Monumen Perjuangan Rakyat, Jalan Jenderal Soedirman, Balikpapan, Kalimantan Timur, patah dan roboh akibat angin kencang, Kamis (9/9/2016), sekitar pukul 15.00 Wita.

Sekalipun rubuh, patung logam di seberang Markas Komando Daerah Militer VI Mulawarman itu tidak mengalami kerusakan berarti, kecuali penyok di beberapa bagian.

"Patungnya sendiri utuh. Kan ada tiga patung di situ. Paling hanya bedil dan tameng yang tampak penyok," kata Komandan Distrik Militer 0905/Balikpapan Kolonel Inf Heri Setya Kusdiantana.

Angin kencang melanda Balikpapan pada sore tadi. Tak lama kemudian, patung tersebut patah dan jatuh ke lantai dasar.

Kejadian ini mengejutkan warga di sekitar Taman Monpera, termasuk para tentara yang kantornya berseberangan dengan taman itu.

Heri memperkirakan, patung itu jatuh karena tiang penyangga patung keropos dan tidak kuat menahan angin kencang.

"Faktor alam. Tiang penyangga dari besi, dekat laut, tentu mengakibatkan tiang penyangga berkarat," kata Heri.

Pemerintah kota setempat berupaya memindahkan patung yang sebagian besar dilapisi tembaga itu ke tempat lebih aman. Namun, karena sangat berat, pemindahan itu urung dilakukan hari ini.

"Besok pagi baru dievakuasi ke pemkot," kata Heri.

Ada tiga patung pejuang di Taman Monpera. Setiap patung membawa senjata berbeda, yakni mandau, talawang (perisai Dayak), bambu runcing, dan senapan. Mereka tampak sedang mengibarkan bendera yang sudah koyak.

Patung ini merupakan bagian kenangan atas perjuangan melawan penjajah. Monumen itu menggambarkan bagaimana warga menghadang penjajah yang tiba di Pantai Klandasan. Patung itu juga mengingatkan tentang kehadiran Jepang merebut sumur Mathilda pada 1942, sekaligus mengusir Belanda dari Balikpapan.

Taman Monpera juga kerap menjadi tempat berkumpul bagi para seniman, komunitas lingkungan, dan pegiat buku.

Polisi kini membuat police line untuk mengamankan patung tersebut karena dibuat dari bahan tembaga yang rawan dicuri. TNI dan Polri juga berjaga-jaga di lokasi tersebut.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com