Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jumlah Sapi Tak Layak Kurban di Makassar Terus Bertambah

Kompas.com - 08/09/2016, 15:27 WIB
Hendra Cipto

Penulis

MAKASSAR, KOMPAS.com - Empat hari menjelang Hari Raya Idul Adha 1437 Hijriah, jumlah sapi yang tak layak dikurbankan di Kota Makassar terus bertambah. Hingga Kamis (8/9/2016), total sapi tak layak kurban mencapai 706 ekor.

Sapi-sapi tak layak kurban yang diperjualbelikan itu ditemukan oleh Dinas Kelautan Perikanan, Pertanian, dan Peternakan (DKP3) Makassar. Beberapa di antaranya dianggap belum cukup umur, mengalami cacat tubuh, dan menderita penyakit katarak.

Kepala DKP3 Makassar Abdul Rahman Bando mengatakan, sampai sekarang pihaknya belum menemukan adanya sapi kurban yang mengidap penyakit antraks.

Ada 3.843 ekor sapi yang masuk ke Makassar dari berbagai daerah dan telah diperiksa oleh 250 orang dokter hewan di 14 kecamatan.

"Pemeriksaan fisik dilakukan sampai pengambilan sampel darah hewan kurban. Sampai sekarang, 706 ekor sapi dinyatakan tidak layak kurban dan tidak diberikan surat keterangan kesehatan hewan qurban (SKKHQ) serta diberi tanda pada tanduk. Total sapi yang layak kurban sebanyak 2.637 ekor dan 500 ekor kambing dinyatakan layak kurban," ujarnya.

Rahman mengimbau kepada calon membeli sapi kurban untuk meminta SKKHQ dan memperhatikan tanda yang telah diberikan di tanduk sapi. Jika tidak ada tandanya maka sapi itu sebaiknya tidak dibeli untuk dikurbankan.

Hewan kurban yang diperdagangkan di Makassar berasal dari berbagai daerah di Sulsel, seperti Kabupaten Gowa, Maros, Sinjai, Bone, dan Bulukumba, menjalani pemeriksaan oleh tim dokter hewan.

Begitu pula dengan sapi dari Kabupaten Muna, Sulawesi Tenggara, dan Kota Ternate, Maluku Utara, yang masuk Kota Makassar, terlebih dahulu menjalani pemeriksaan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com