Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Senggolan di Dangdutan, Pemuda 17 Tahun Bacok Saudara Sepupu

Kompas.com - 07/09/2016, 20:25 WIB
Ari Widodo

Penulis

DEMAK, KOMPAS.com - Satreskrim Polres Demak, Jawa Tengah meringkus MN (17) , warga Desa Waru, Kecamatan Mranggen Demak, pelaku pembacokan terhadap A (16) warga Kelurahan Karangmalang, Kecamatan Mijen Semarang.

Pembacokan terjadi pada Rabu (17/8/2016) lalu di dalam kios penjualan ban bekas yang terletak di Desa Gemulak, Kecamatan Sayung, Demak.

Kala itu, korban yang tengah tertidur pulas dibacok oleh tersangka bersama teman-temannya. Akibatnya korban mengalami luka berat di bagian kaki dan tangan serta kepala sehingga harus mendapatkan perawatan intensif di rumah sakit.

Setelah sempat buron selama seminggu, tersangka yang dikenal raja bacok ini dibekuk aparat saat bersembunyi di salah satu pondok pesantren di Yogyakarta.

"Pelaku pembacokan ada lima, yang tertangkap baru MN. Salah satu tersangka, Rohadi , warga Mranggen sudah meninggal dunia. Tiga pelaku lainnya masih buron," ungkap Kasatreskrim Polres Demak, AKP M. Aidil Saputra, seusai gelar perkara Rabu (7/9/2016).

Pembacokan itu, sambung Aidil, dipicu persoalan sepele karena keduanya bersenggolan saat berjoget di acara musik dangdut pada malam perayaan hari kemerdekaan yang di gelar di Desa Gemulak. Akibat perselisihan tersebut, terjadi perkelahian antar pelaku dan korban yang masih saudara sepupu itu.

"Mereka (pelaku dan korban) masih saudara, sebelum berangkat ke pesta acara dangdutan, keduanya juga sempat mabuk miras bersama," kata Aidil.

Tersangka MN yang masih menaruh dendam dan dalam kondisi mabuk, kemudian pulang dan kembali membuat perhitungan dengan mengajak teman- temannya.

"Pada saat korban tengah tertidur di kios ban, tersangka MN bersama temannya langsung membacoknya," kata Aidil.

Pelaku berikut barang bukti dua buah parang dan dua sabit , kini diamankan di Mapolres Demak, guna kepentingan penyidikan. Sementara itu, tersangka MN mengaku nekat membacok karena tidak suka dengan perlakuan kasar korban meski masih saudara sendiri.

"Saat asyik berjoget dia nyenggol saya, bukannya minta maaf malah ngajak berantem, ya saya layani," kata MN.

"Seusai membacoknya, saya langsung ke ponpes teman di Yogyakarta untuk bersembunyi," tambahnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com