GUNUNGSITOLI, KOMPAS.com – Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) Said Aqil Siradj, meminta warga NU di Kepulauan Nias, agar tidak terpancing oleh berbagai tindakan dan hasutan yang memecah belah negara dan agama.
“Tidak ada seorang kyai yang mengajarkan cara ngebom maupun merakit bom. Itu semua paham radikalisme,” kata Said di Kota Gunungsitoli, Minggu (4/9/2016).
Menurut dia, para pelaku teror tersebut tidak memahami kultur, alam, dan tabiat rakyat Indonesia.
Said menegaskan, warga NU bukan umat yang radikal yang mengatasnamakan Islam untuk tujuan peperangan.
NU, sebutnya, menolak adanya jaringan radikal dari luar yang gencar masuk ke Indonesia untuk melakukan perpecahan dan sengketa di Indonesia.
Terlebih lagi, upaya-upaya memecah belah NKRI yang juga sudah terjadi. Keberadaan NU dianggap penting untuk menyelesaikan persoalan itu.
“Saat ini NU telah MoU dengan kepolisian dan tentunya tim ini akan bekerja lebih maksimal, untuk mengetahui dan mengendus pihak-pihak yang ingin memecah belah NKRI,” katanya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.