Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

67 Peluru dan Tiga Granat Ditemukan di Lahan Bekas Milik Pejuang

Kompas.com - 24/08/2016, 15:41 WIB
Wijaya Kusuma

Penulis

SLEMAN, KOMPAS.com - Seorang buruh bangunan, Tono (25), menemukan 67 peluru dan tiga granat jenis nanas di Dusun Rejodani, Ngaglik, Sleman, Selasa (23/8/2016).

Peluru dan granat jenis nanas ini ditemukan saat pekerja menggali tanah yang ternyata dahulu miliknya merupakan seorang pejuang kemerdekaan.

Kapolsek Ngaglik Kompol Riyanto mengatakan, awalnya buruh bangunan sedang menggali tanah bekas rumah tua di Dusun Rejodani, Ngaglik, Sleman. Saat menggali, Tono, salah satu buruh bangunan, melihat ada benda mencurigakan yang mirip dengan peluru dan granat.

"Ditemukan pukul 10.00 WIB saat (buruh) menggali di kedalaman 40 sentimeter," ujar Riyanto saat dihubungi, Rabu (24/8/2016).

Curiga dengan benda-benda tersebut, Tono lantas melaporkan ke pemilik lahan, Sukiyanto. , Sukiyanto pun lantas menuju lokasi untuk melihat langsung setelah mendengar informasi tersebut.

"Diambil lalu dibawa dan diamankan oleh pemilik lahan ke rumahnya," ucapnya.

Setelah diamankan, Sukiyanto lalu melaporkan ke Polsek Ngaglik terkait temuan benda yang diduga peluru dan granat tersebut.

"Kami langsung berkoordinasi dengan Gegana Polda DIY. Saat dicek memang benar peluru dan granat," tandasnya.

Menurut dia, peluru yang ditemukan berjumlah 67 buah dan granat Jenis nanas sebanyak tiga buah. Peluru dan granat nanas yang ditemukan diduga peninggalan zaman perang kemerdekaan.

"Lahan itu dulunya milik seorang pejuang kemerdekaan. Jadi diduga peninggalan jaman perang dulu," kata Riyanto.

Peluru dan granat, lanjutnya, sudah diamankan oleh Tim Gegana Polda DIY. Selain itu, Gegana Polda DIY juga telah melakukan penyisiran di lokasi penemuan untuk mengecek apakah masih ada yang tersisa didalam tanah karena granat yang ditemukan masih aktif.

Namun setelah dilakukan penyisiran, Gegana tidak menemukan adanya granat dan peluru.

"Sudah diamankan. Lokasi juga sudah disisir oleh Gegana Polda DIY," pungkasnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com