Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Lukisan Tanah Nan Eksotik di Sudut Kota Prabumulih

Kompas.com - 20/08/2016, 09:43 WIB
Amriza Nursatria

Penulis

PRABUMULIH. KOMPAS.com - Jika Anda penggemar lukisan, jangan lupa singgah ke Kota Prabumuih, Sumatera Selatan. Di kota nanas itu ada sebuah sanggar lukisan milik pelukis Aang Sungkawa, di Jalan RA Kartini, Kelurahan Sukajadi, Kota Prabumulih.

Keunikan dari pelukis Aang Sungkawa ini adalah, jika kebanyakan pelukis lain menggunakan media cat sebagai bahan pewarna lukisannya, Aang Sungkawa memilih menggunakan media tanah liat dan arang sebagai pewarnanya.

Sedangkan untuk kanvasnya, Aang menggunakan papan flywood, bukan kulit seperti kebanyakan pelukis lain.

Aang mengungkapkan alasan ia memilih menggunakan media tanah. Awalnya, ia menggeluti dunia lukis namun terkendala harga cat lukis yang mahal. Pria lulusan jurusan seni rupa IKIP Jakarta ini lalu mencoba mengeksplorasi daerah sekitar tempat ia tinggal di Kota Prabumulih, hingga akhirnya ia melihat tanah lihat yang dianggap cocok dijadikan media pewarna lukisannya.

AMRIZA NURSATRIA/KOMPAS.com Tanah liat berwarna coklat dan kuning dicampur air lalu digunakan sebagai bahan pewarna lukisan tanah oleh pelukis Aang Sungkawa

Tidak mudah bagi Aang untuk menggunakan tanah lihat sebagai bahan pewarna lukisannya. Aang harus mencoba berbagai jenis tanah liat dengan bebarapa kali gagal hingga akhirnya menemukan tanah liat yang cocok.

“Bahan tanah yang bisa digunakan harus memiliki kadar pigmen yang tinggi dan tidak lengket, saya harus mencoba beberapa jenis tanah dan bebarapa kali gagal sebelum menemukan tanah yang cocok,” terangnya.

Meski menggunakan pewarna tanah dan arang, namun hasil karya lukis Aang Sungkawa tidak kalah dengan lukisan lain yang menggunakan pewarna cat. Malah keindahan dari lukisan Aang adalah warnanya yang eksotik dan terkesan natural karena dominan berawana coklat alami.

AMRIZA NURSATRIA/KOMPAS.com Lukisan pemandangan yang menggunakan cat dari bahan tanah dan arang menghasilkan paduan warna yang eksotik dan alami

Menurut Aang, tanah liat yang coklat dicampur arang kayu yang berwarna hitam menjadikan kesan alami dan lembut tidak menyakitkan mata.

Aang mengaku sudah menghasilkan setidaknya 500 buah lukisan berbahan baku tanah. Untuk harga lukisannya, Aang mematok antara Rp 1 juta hingga 25 juta per buah.

“Saya tidak menghitung berapa karya lukisan yang sidah saya buat, tapi setidanya sudah hampir 500 ratusan lukisan, lukisan itu sudah banyak yang terjual, beberapa di antaranya di beli oleh direksi sebuah perusahaan BUMN di Kota Prabumulih ini,” katanya.

Aang bersyukur kegiatannya melukis didukung oleh salah satu salah perusahaan BUMN perminyakan Pertamina Asset 2 Prabumulih. Aang dijadikan binaan dan kerap diajak mengikuti pameran ke sejumlah kota besar boleh perusahaan tersebut.

Beberapa lukisan Aang bahkan pernah diikutkan dalam pameran di Dubai dan Italia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com