MAKASSAR, KOMPAS.com - Rekaman kamera CCTV tentang penyerangan dan perusakan kantor Balai Kota Makassar pada Minggu (7/8/2016) dini hari akan menjadi bahan laporan untuk Presiden Joko Widodo.
Wali Kota Makassar Mohammad Ramdhan Pomanto mengatakan, seluruh rekaman CCTV itu menjadi bukti konkret penyerangan aparat kepolisian terhadap anggota Satuan Polisi Pamong Praja Kota Makassar dan perusakan kantor balai kota.
"Kemendagri melalui tim investigasinya sudah kita serahkan bukti rekaman CCTV itu. Begitu juga tim dari Komnas HAM yang datang, kita serahkan juga bukti rekaman CCTV itu. Keduanya mengaku untuk dijadikan laporan ke Presiden," kata Danny, sapaan Ramdhan, Minggu (14/8/2016).
Danny mengatakan, setelah beberapa hari investigasi oleh tim dari Komnas HAM di Makassar, mereka akan menyampaikan hasilnya melalui konferensi pers secara nasional di Jakarta.
Rencananya, jumpa pers laporan hasil investigasi akan digelar besok pada Senin (15/8/2016) besok.
Dalam bentrok fisik di dua lokasi di Kota Makassar, yakni di anjungan Pantai Losari dan kantor Balai Kota Makassar, polisi menangkap 25 orang anggota Satpol PP.
(Baca juga Satpol PP dan Polisi Bentrok di Makassar, Seorang Polisi Tewas)
Seorang anggota Sabhara Polda Sulsel, Bripda Michael Abraham Rieuwpassa, tewas akibat terkena senjata tajam dalam penyerangan di Balai Kota Makassar. Hingga kini, belum diketahui siapa yang menikam korban.
Kejadian itu juga mengakibatkan seorang anggota Satpol PP Kota Makassar terkena tikaman dan puluhan orang lain mengalami luka-luka.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.