Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ki Jaga Raksa Bawa Sang Merah Putih di Istana Negara

Kompas.com - 11/08/2016, 16:44 WIB
Reni Susanti

Penulis

BANDUNG, KOMPAS.com – Pengibaran bendera pusaka merah-putih pada 17 Agustus 2016 di Istana Merdeka, Jakarta, tahun ini mengambil konsep berbeda. Pengibaran bendera memadukan unsur budaya militer kerajaan atau kerajaan nusantara dan militer modern.

Salah satu yang akan ikut andil dalam pengibaran bendera tersebut adalah Ki Jaga Raksa, kereta kencana milik Kabupaten Purwakarta. Kereta ini akan dibawa oleh empat kuda.

"Kemarin yang dinominasikan kereta kencana dari Solo, Yogyakarta, Museum Fatahillah dan Ki Jaga Raksa dari Purwakarta. Yang terpilih Ki Jaga Raksa," ujar Bupati Purwakarta Dedi Mulyadi saat dihubugi, Kamis (11/8/2016).

Kereta kuda itu nantinya akan membawa bendera merah putih duplikat pusaka dan bendera yang akan dikibarkan dari Monas ke Istana Merdeka di Jakarta.

Seusai upacara penurunan bendera, Ki Jaga Raksa akan membawa kembali bendera tersebut ke Monas.

Bendera yang akan dibawa adalah bendera duplikat karena hingga kini belum ada teknologi yang memungkinkan bendera pusaka dibawa ke luar museum.

"Untuk pertama kalinya, Ki Jaga Raksa akan dinaiki orang yakni oleh pengibar bendera pada 17 Agustus 2016," ucapnya.

Dedi menjelaskan, sejak dibuat, kereta ini tidak boleh dinaiki orang. Kereta ini hanya digunakan setahun sekali dalam malam puncak Hari Jadi Purwakarta. Itu pun dengan dibiarkan kosong.

“Demi bangsa dan negara tidak apa-apa kereta itu dinaiki orang,” ucapnya.

Untuk melepas Ki Jaga Raksa, Pemerintah Kabupaten Purwakarta menggelar upacara Jurung Tandang Tutunggangan Agung. Jurung artinya diberangkatkan, tandang berarti mulai beraktivitas, Tutunggangan artinya kendaraan.

“Jurung Tandang Tutunggangan Agung itu intinya pergi karena titah tugas yang mulia. Upacaranya digelar tadi pagi pukul 07.00 WIB, sebelum kereta diberangkatkan,” sebutnya.

Dedi menilai, Presiden Jokowi berhasil memadukan unsur tradisi dan unsur kekinian dalam tatanan kenegaraan. Rencananya kereta akan dipinjam mulai hari ini, 11 Agustus 2016 hingga 17 Agustus 2016.

“Pak Jokowi memiliki intuisi kebudayaan yang luar biasa, intuisi ini mulai muncul dalam tatanan kenegaraan, saya kira ini bagus karena Indonesia ini kaya akan kebudayaan Nusantara. Nanti itu dalam upacara peringatan Hari Kemerdekaan, beliau ingin memadukan budaya militer kerajaan dan budaya militer kekinian,” ucapnya.

Dedi sendiri mengaku akan berada di Purwakarta saat peringatan HUT RI 2016.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com