Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Napi Kirim SMS Perpisahan kepada Istri Sebelum Gantung Diri

Kompas.com - 10/08/2016, 15:05 WIB

MANGUPURA, KOMPAS.com - I Wayan Suena (40), warga binaan Lapas Kerobokan Blok D, Badung, Bali, ditemukan tewas gantung diri di belakang bangunan Blok D, Senin (8/8/2016) pukul 19.00 Wita.

Sebelum ditemukan tewas, Suena sempat mengirim pesan perpisahan kepada istrinya. Pada kotak keluar di ponsel Suena, terdapat pesan singkat atau SMS yang dikirim kepada istrinya. Pesan itu bertuliskan "Kita berpisah mulai hari ini".

"Ketika ditemukan sebuah handphone milik korban ternyata ada pesan singkat yang dikirimnya kepada sang istri," tutur Kapolsek Kuta Utara, Kompol Heri Supriawan, Selasa (9/8/2016).

Korban yang saat ini masih menjalani sisa hukuman 2 tahun 5 bulan 8 hari ini divonis 3 tahun dalam keterlibatannya pada kasus narkoba.

"Jenazah korban yang diduga gantung diri sudah dibawa ke Rumah Sakit Sanglah," kata Heri.

Informasi dari kepolisian, korban ditemukan saat petugas melakukan absen di tiap-tiap blok.
Menyadari Suena tidak ada di blok D, petugas kemudian melakukan penyisiran di areal lapas lalu menemukannya sudah tewas karena gantung diri.

Di halaman luar Instalasi Kedokteran Forensik RSUP Sanglah, Selasa (9/8/2016), Wayan Sari (65), orangtua Suena, menitikkan air mata setiap teringat dengan kematian putra sulungnya.

Sari juga tak banyak bicara jika tak disapa atau ditegur sanak saudara yang mendampinginya siang itu.

Sari bercerita, dirinya baru saja tiba di rumah anak keduanya di Kepaon sekitar pukul 19.00 Wita dan mendapatkan kabar dari teman Suena kalau anaknya sudah meninggal. Dia lalu menangis histeris mendengar kabar menyedihkan tersebut.

"Tidak hanya saya, semua juga langsung menangis," terangnya.

Terakhir bertemu dengan Suena yang tinggal di Banjar Butus Desa Budakeling Kecamatan Bebandem sudah delapan hari lalu.

Ia belum dapat menjenguk putranya lagi karena mengaku sibuk menyiapkan upacara adat di rumah anak keduanya di daerah Kepaon Denpasar.

"Saya tetap telepon karena enggak bisa menjenguk Suena," ujar Sari.

Sari mengatakan, tidak mengerti dengan tindakan Suena memilih bunuh diri.

Pasalnya, ayah tiga anak tersebut tidak mengatakan sedang memiliki masalah berat atau hal yang dipikirkan.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com