Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dua Korban Mengaku Ditembak, Disetrum, dan Dilecehkan oleh Tiga Oknum Polisi

Kompas.com - 25/07/2016, 22:46 WIB
Kontributor Medan, Mei Leandha

Penulis

MEDAN, KOMPAS.com -  Har (30) dan tetangganya Ras (21) mengalami penganiayaan dan pencabulan oleh oknum polisi di Medan. Mereka pun telah melaporkan hal itu kepada polisi April 2016 lalu.

Namun hingga kini, menurut keduanya, laporan mereka  belum ditanggapi.

Didampingi kuasa hukumnya, mereka mendatangi Mapolda Sumut untuk menanyakan pengaduan mereka di Direktorat Reserse Kriminal Umum Polda Sumut dengan bukti Nomor STTLP LP/ 492/ IV / 2016 SPKT II pada 18 April 2016 lalu.

"Sudah tiga bulan kasusnya, korban merasa tidak ada perkembangan. Kami selalu mendesak, tapi terus disuruh menunggu. Biasanya seminggu sudah selesai, ini sudah tiga bulan. Kami minta Kapolda mengusut tuntas ini," kata kuasa hukum keduanya, Ahmad Fahmi Hasibuan, Senin (25/7/2016).

Fahmi bercerita, kedua kliennya mengalami penganiayaan dan pencabulan yang diduga dilakukan tiga oknum polisi yang sehari-hari bertugas di Polsek Medan Labuhan. Keduanya ditembak dan disetrum. Bahkan  Ras mengaku mengalami pelecehan seksual dengan dipaksa melakukan oral seks.

Peristiwa itu awalnya, kedua korban yang sama-sama tinggal di kawasan Jalan Bersama Medan didatangi warga sipil berinisial MEH dan dua petugas Polsek Medan Labuhan berinisial IF dan HTR.

Kedatangan mereka, ingin meminta tolong kedua korban agar membantu menemukan Asiong, teman Ras. Alasannya, Asiong sudah melarikan sepeda motor dan uang milik MEH warga Jalan Letda Sujono Medan.

Kedua korban kemudian dibawa ke Mapolsek Medan Labuhan dan sempat menjalani pemeriksaan di sana. Lalu, keduanya kembali dibawa ke rumah Asiong di Desa Sidodadi, Beringin, Kabupaten Deli Serdang, sekitar pukul 03.00 WIB dini hari. Di sinilah penganiayaan dan pelecehan seksual terjadi, pada 6 April dan 7 April 2016.

"Di perjalanan itulah kami dianiaya. Aku ditembak lima kali di dengkul, tangan dua kali, dada dan perut pakai airsoft gun. Dua peluru, ini masih tinggal di tangan," ungkap Har.

Sementara Ras mengaku ditembak dan disetrum di bagian paha dan tangan. "Aku ditembak sama disetrum si MEH. Kalo yang nembak Har itu polisi, si MAS," ucap perempuan mungil itu.

Sambil menutup mukanya, Ras juga mengaku dilecehkan saat kembali ke Mapolsek Medan Labuhan. "Aku disuruh oral seks sama IF di ruangannya. Waktu diantar pulang lewat jalan tol, aku disuruh oral seks lagi sama HTR di dalam mobil," katanya pelan.

Kabid Humas Polda Sumut Kombes Pol Rina Sari Ginting yang dikonfirmasi wartawan mengatakan, kasus ini masih ditangani Ditreskrimum Polda Sumut.

"Laporannya penganiayaan, bukan perkosaan. Terlapor sudah kita diperiksa, mereka adalah HTR, IF, dan MAS. Korban juga sudah melakukan visum. Penyidik juga sudah melakukan pemanggilan kedua kepada MEH. Rencana tindaklanjutnya menerbitkan surat perintah membawa paksa MEH," kata Rina.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com