Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Banyak Siswa Titipan Pejabat, Satu Kelas SMA di Nunukan Berisi 50 Siswa

Kompas.com - 25/07/2016, 17:19 WIB
Sukoco

Penulis

NUNUKAN, KOMPAS.com – Sejumlah Sekolah Menengah Atas Negeri di Kabupaten Nunukan Kalimantan Utara terpaksa mengisi satu ruang kelas dengan 50 siswa karena jumlah siswa melebihi kuota ruang kelas.

Kepala Sekolah SMA Negeri 1 Nunukan Khoirul Naim mengatakan, sekolah terpaksa menggabung 9 kelas menjadi 7 kelas karena kekurangan ruang kelas dalam penerimaan siswa baru tahun ajaran 2016.

"Kita gabung karena kita kekurangan kelas. Hampir setiap instansi menitip siswa di sini melalui memo, lisan, maupun telepon," ujarnya, Senin (25/7/2016).

Khoirul mengatakan, dalam penerimaan siswa baru tahun ajaran 2016/2017, sekolahnya hanya mempunyai daya tampung 7 kelas. Namun, karena banyaknya siswa titipan pejabat di Nunukan, sekolah menambah 3 kelas lagi agar semua siswa tertampung.

"Jumlah siswa sekarang 324 siswa, sementara siswa titipannya lebih dari 100 siswa," kata Khoirul.

Dengan 324 siswa, SMA Negeri 1 Nunukan seharusnya memiliki 10 ruang kelas agar bisa menerapkan kurikulum 2013.

Khoirul mengungkapkan bahwa para pejabat yang menitipkan siswanya itu berjanji akan membangun 3 ruang kelas baru tahun ini.

Menurut dia, janji tersebut juga diucapkan pejabat tersebut pada penerimaan siswa baru tahun 2015. Akan tetapi, sampai sekarang janji pejabat untuk membangunkan satu ruang kelas baru belum juga terlaksana.

"Ada juga pejabat yang tahun kemarin menitipkan siswanya, tahun ini menitip lagi. Padahal janji membangun RKB 1 ruang belum dilaksanakan. Sekarang nitip lagi," kata Khoirul.

Tahun ini SMA Negeri 1 Nunukan ditunjuk bersama dua SMA negeri lainnya untuk menerapkan kurikulum 2013.

Untuk mengatasi jumlah siswa yang melebihi ketentuan kurikulum 2013, pengelola SMAN 1 Nunukan tetap membagi menjadi kelas X menjadi 7 kelas yang berjumlah 324 siswa.

"Untuk kelas X IPS absensinya tetap 5 kelas, tetapi kita gabung siswanya menjadi 3 kelas," ujar Khoirul.

Ia berharap para pejabat yang menitipkan siswa menepati janji membangun 3 ruang kelas baru tahun ini.

Jika janji tersebut tidak terlaksana, maka pengurus sekolah terpaksa menggunakan ruang laboratorium komputer yang disiapkan untuk pelaksanaan Ujian Nasional Berbasis Komputer tahun 2017.

"Terpaksa kami korbankan anak-anak tidak praktik komputer kalau pembangunan 3 RKB tidak terlaksana tahun ini," kata Khoirul.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com