Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Banjir Bandang Terjang Sekolah di Bima, Siswa Dipulangkan

Kompas.com - 20/07/2016, 16:17 WIB
Syarifudin

Penulis

BIMA, KOMPAS.com - Banjir bandang setinggi 40 sentimeter menggenangi SMK Negeri 4 di Kecamatan Langgudu, Kabupaten Bima NTB, akibat hujan deras yang mengguyur wilayah tersebut selama dua hari terakhir.

Akibat bencana alam itu, proses belajar dan mengajar di sekolah tersebut terganggu.

Kepala SMKN 4, Rifial Akbar SE mengatakan, banjir di sekolah itu terjadi sejak Selasa (19/7/2016) malam. Air memasuki pekarangan dan ruang kelas. Bahkan ada satu bangunan sudah bergeser dari posisi semula akibat diterjang banjir gunung.

"Hari ini kami terpaksa memulangkan siswa, karena pekarangan sekolah dan beberapa ruang kelas digenangi air dengan lumpur yang tebal serta bebatuan,” jelas Rifial kepada wartawan, Rabu (20/7/2016).

Diakuinya, setiap tahun, sekolah yang dipimpinnya itu jadi langganan banjir ketika hujan lebat mengguyur daerah itu. Namun banjir yang terjadi saat ini adalah terparah dalam beberapa tahun terakhir.

“Biasanya meski hujan deras, banjir hanya menggenangi pekarangan sekolah setinggi 10 sentimeter. Namun kali ini banjir menggenangi hingga ke dalam ruang kelas. Teras sekolah longsor, bahkan satu ruang kelas lantainya amblas akibat resapan air,” ungkap Rifial.

Dia menjelaskan, sekolah tersebut berada di bibir pantai. Namun karena tidak dibuat drainase untuk mengantisipasi banjir dan genangan air, laju banjir gunung yang melintas bebas memasuki pekarangan sekolah.

“Di sekolah ini tidak ada saluran irigasi, sehingga jalan masuk di SMK ini ketika hujan jadi sungai dadakan. Motor saja tidak bisa melintas,” tutur Rifial.

Namun genangan air di sekolah ini tidak berlangsung lama. Saat ini, genangan air sudah berangsur surut hingga 20 sampai 10 sentimeter. Demi kelancaran proses belajar mengajar, pihak sekolah hanya mengandalkan siswa dan guru untuk kerja bakti dengan membersihkan ruang kelas yang kebanjiran.

“Untuk sementara kami baru membersihkan ruang kelas yang digenangi air. Sementara di halaman sekolah masih direndam air,” kata dia.

Rifial berharap, ada perhatian dari pemerintah setempat dengan membuat saluran irigasi untuk mengantisipasi banjir terulang.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com