Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kabupaten Semarang Dilanda Banjir dan Longsor, Satu Rumah Warga Hanyut

Kompas.com - 04/07/2016, 05:14 WIB
Kontributor Ungaran, Syahrul Munir

Penulis

UNGARAN, KOMPAS.com - Banjir bandang menerjang sebuah wilayah perkampungan di Kabupaten Semarang, tepatnya di Lingungan Tegalrejo, Bawen, Minggu (3/7/2016) dini hari.

Peristiwa ini disebut baru pertama kali terjadi dalam sejarah perkampungan di wilayah tersebut.

Ketua RT setempat, Riyanto menjelaskan, peristiwa itu terjadi pada pukul 01.00 WIB.

"Jam satu rumah saya digedor-gedor para warga. Mereka berteriak ada banjir bandang. Kondisinya saat itu sangat mencekam karena mati lampu dan hujan masih mengguyur," kata Riyanto saat dijumpai di kediamannya, Minggu (3/7/2016) siang.

Begitu mendengar suara gaduh, Riyanto bergegas membukakan pintu. Saat pintu dibuka ternyata puluhan warga sudah berkumpul. Mereka mengabarkan bahwa debit air sungai Ngrawan sudah meningkat dan menggenangi rumah Timbul, tetangga samping Riyanto.

"Arusnya ternyata sudah deras. Saya langsung mengerahkan warga untuk mengevakuasi keluarga mbah Timbul yang masih berdiam di dalam rumah," ujarnya.

Saat warga berupaya mengevakuasi keluarga mbah Timbul, air sudah setinggi dada, atau sekitar 1,5 meter. Warga sempat kesulitan lantaran pintu rumah mbah Timbul dikunci dari dalam. Akhirnya warga memutuskan untuk mendobrak pintu dan mengeluarkan penghuninya ke tempat yang aman.

"Ada empat orang yang tinggal didalam rumah mbah Timbul. Yakni istri mbah Timbul, menantu perempuannya, dan dua cucunya yang masih balita," ungkapnya.

Pada saat kejadian, Mbak Timbul dan anak laki-lakinya tengah bertugas menjaga depo pasir di jalan raya Bawen. Keputusan untuk segera mengevakuasi terhadap keluarga Mbah Timbul ternyata sangat tepat. Sebab hanya selang 2 menit kemudian, rumah berdinding triplek itu hanyut terbawa arus.

"Kami tak sempat membantu evakuasi barang-barang. Fokus kami hanya selamatkan orang-orang di dalam rumah mbah Timbul," ujarnya.

Meluapnya air sungai Ngrawan tidak hanya menyapu rumah keluarga mbah Timbul, tetapi dua rumah warga lainnya, yakni sebagian ruang dapur rumah milik Lasno, yang bersandingan dengan rumah mbah Timbul juga ikut hanyut. Sedangkan di rumah Riyanto hanya terendam air sebagian di sisi belakang.

"Warga sekileran sampai siang tadi dapat uang Rp 2,5 juta. Saya bagi untuk keluarga Mbah Timbul dan palk Lasno masing-masing Rp 1 juta dan Rp 500.000 untuk rumah saya," imbuhnya.

Riyanto berharap, pemerintah segera turun dan memberikan bantuan.

Sementara itu, menurut data BPBD Kabupaten Semarang, hujan yang turun cukup deras sepanjang Sabtu hingga Minggu kemarin juga sempat menggenangi Dusun Tambakrejo dan Tambaksari, Ambarawa. Tinggi air dilaporkan mencapai hingga satu meter.

Sebuah jembatan kampung di belakang Pasar Projo Ambarawa juga dilaporkan rusak. Selain itu, dilaporkan juga tanah longsor di Dusun Sumber, Rt 02 RW 07, Kelurahan Panjang Ambarawa menerjang dua rumah warga. Satu rumah di antaranya mengalami kerusakan cukup parah dan melukai salah satu penghuninya bernama Sudemi. Korban dilarikan ke RSUD Ambarawa untuk mendapatkan penanganan medis.

Sementara di Bandungan, Kabupaten Semarang talud sepanjang 9 meter dengan tinggi 5 meter di Rt 01 RW V Dusun Clowok, Kenteng, menimpa rumah Didik. Korban jiwa nihil namun kerugian material mencapai Rp 20 juta.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com