Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pemkab Bogor Gelar Apel Pasukan Operasi Ramadniya

Kompas.com - 30/06/2016, 16:39 WIB
Ramdhan Triyadi Bempah

Penulis

BOGOR, KOMPAS.com - Bupati Bogor Nurhayanti memimpin apel pasukan Operasi Ramadniya 2016, di Lapangan Tegar Beriman, Cibinong, Kabupaten Bogor, Kamis (30/6/2016).

Operasi Ramadniya ini akan berlangsung selama 16 hari ke depan terhitung tanggal 30 Juni hingga 15 Juli 2016.

Nurhayanti mengatakan, apel pasukan ini bertujuan untuk mengecek kesiapan pengamanan jelang Idul Fitri.

"Kami berharap, rencana operasi yang telah dipersiapkan dengan matang dapat dilaksanakan dengan baik dan sinergitas bersama seluruh stakeholder agar situasi Kamtibmas yang kondusif bisa terwujud,” ujar Nurhayanti, Kamis (30/6/2016).

Nurhayanti menambahkan, peningkatan arus mudik maupun aktifitas masyarakat selama Lebaran tentunya mempunyai implikasi terhadap lonjakan arus pergerakan orang dan barang, serta mobilitas transportasi maupun transaksi perekonomian masyarakat di seluruh penjuru tanah air.

“Berdasarkan informasi yang kami peroleh dari Kementerian Perhubungan, bahwa tahun ini jumlah pemudik cenderung meningkat. Untuk pemudik angkutan umum mencapai 17,6 juta orang terdiri dari penumpang angkutan jalan, penyebrangan, kereta api, angkutan laut dan udara. Sehingga pengamanan kali ini harus lebih ditingkatkan lagi,” jelasnya.

Sedangkan jumlah pemudik yang menggunakan kendaraan mobil pribadi, lanjut Nurhayanti, diprediksi sebanyak 2,4 juta kendaraan dan untuk sepeda motor 5,6 juta kendaraan.

“Puncak arus mudik Lebaran untuk semua moda transportasi tersebut diperkirakan akan terjadi pada H-4 dan arus balik pada H+3,” katanya.

Berdasarkan Operasi Ketupat tahun 2015 lalu, tercatat jumlah kejadian kecelakaan lalu lintas sebanyak 3.048 kasus dengan jumlah korban meninggal dunia 646 jiwa, korban luka berat 1.057 jiwa dan korban luka ringan sebanyak 3.891 jiwa.

Hal itu disebabkan oleh beberapa faktor, yaitu kurang disiplinnya pengendara terhadap aturan lalu lintas, masih ada pemudik yang tidak memperhatikan kelayakan kendaraan, kerusakan jalan, serta akibat pengaruh perubahan cuaca yang ekstrem.

“Mencermati berbagai faktor tersebut, kita berkewajiban untuk melakukan langkah antisipatif melalui tindakan preventif, preemptif, penegakan hukum, kuratif dan rehabilitasi, serta didukung dengan kerja sama sinergitas dan pemberdayaan unsur terkait maupun mitra kamtibmas lainnya," tutup dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com