Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dilanda Rob, Lalu Lintas Jalur Pantura di Semarang Macet

Kompas.com - 25/06/2016, 14:08 WIB
Kontributor Semarang, Nazar Nurdin

Penulis

SEMARANG, KOMPAS.com - Banjir rob di Kota Semarang, Jawa Tengah kian memprihatinkan. Air rob kian menggenangi jalanan hingga menyebabkan antrean panjang sejumlah kendaraan.

Berdasarkan pantauan Kompas.com, setidaknya kemacetan akibat banjir rob di beberapa titik. Kemacetan dari arah Jakarta menuju Surabaya dimulai Jalan Arteri RE Martadinata hingga pertigaan Genuk.

Selain rob, kemacetan jalur itu juga karena ada terminal Terboyo yang menaikturunkan penumpang.

Dari arah Surabaya menuju Jakarta juga terjadi kemacetan panjang. Antrean terjadi karena jalan utama digenangi rob setinggi 20-50 centimeter. Antrean kendaraan bahkan sampai di wilayah kabupaten Demak.

Sejumlah titik jalan jalur pantai utara (pantura) yang menjadi langganan rob antara lain bawah fly over Jalan Tol, Depan terminal Terboyo, depan jalan masuk kawasan industri, dan depan Mapolsek Genuk.

Banjir rob yang mengenai jalan membuat jalanan rusak, serta kendaraan yang terjebak kemacetan panjang. Kemacetan juga terjadi ke arah dalam Kota Semarang, yaitu di sekitar pintu perlintasan kereta api.

Beberapa pengendara terpaksa menuntun kendaraannya karena mesin terkena limpasan air. Pengendara motor yang mogok itu salah satunya Nasir (32). Dia mengendarai motor dari Mojokerto menuju Cirebon. Nahas, motor yang dikendarainya mogok.

"Saya sudah tahu dari berita. Tapi saya coba ternyata benar banjir," kata dia, di lokasi rob, Sabtu (25/6/2016).

Pengendara motor ini pun harus menuntun motornya di tengah rob. "Macetnya sudah panjang, di sini malah banjir," ujar dia.

Banjir rob sendiri terjadi dalam beberapa bulan belakang ini. Beberapa upaya dilakukan antara lain menyedot air dengan pompa, serta membangun tanggul sementara.

Riyanto, salah seorang pekerja, mengatakan, ia membuat tanggul sementara setinggi 80 centi meter. Tanggul itu dibangun di depan Mapolsek Genuk.

"Tanggalnya saya isi batu padas. Kemungkinan nanti akan lebih tinggi," ujar dia. 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com