Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Campur Bakso Pakai Tawas, Pabrik Bakso di Bogor Digerebek

Kompas.com - 17/06/2016, 16:59 WIB
Ramdhan Triyadi Bempah

Penulis

BOGOR, KOMPAS.com - Tim Subdit Tindak Pidana Narkoba Mabes Polri menggerebek sebuah pabrik pembuatan bakso yang mengandung bahan berbahaya, di Kampung Parakansalak, Desa Kemang, Kecamatan Kemang, Kabupaten Bogor, Kamis (16/6/2016).

Dari penggerebekan tersebut, polisi mengamankan barang bukti berupa 60 karung berisi tawas, ribuan bungkus baso berbagai merk, empat jerigen berisi cairan karamel, dan alat pembuatan bakso.

Direktur Tindak Pidana Narkoba Mabes Polri Brigjen Dharma Pongrekun mengatakan, pengungkapan tersebut berawal dari adanya laporan masyarakat bahwa ada pabrik pembuatan bakso yang menggunakan bahan berbahaya di daerah tersebut.

Dharma menjelaskan, pabrik itu memproduksi bakso dengan mencampurkan tawas dan cairan pewarna karamel. Tawas ini digunakan untuk merendam bakso agar awet berhari-hari.

"Kami amankan bahan pembuat bakso, yaitu tawas dan cairan pewarna karamel. Kita juga amankan daging sapi impor yang tidak layak konsumsi untuk bahan dasarnya," ucap Dharma, di Bogor, Jumat (17/6/2016).

Dirinya menambahkan, pabrik bakso itu sudah beroperasi sejak tahun 2012. Dalam sehari, lanjut Dharma, pabrik seluas sekitar 1,5 hektar ini bisa memproduksi bakso sebanyak 1,5 ton.

"Bakso-bakso ini mereka distribusikan ke pasar-pasar tradisional dan supermarket di wilayah Jabodebek. Tapi mengingingat produksinya sangat besar, kemungkinan bisa juga sampai ke wilayah lain," ucapnya.

Selain barang bukti, polisi juga mengamankan seorang pria berinisial HS (56) yang merupakan pemilik dari pabrik bakso tersebut.

"Pelaku kami jerat Pasal 71 ayat 2 tentang Keamanan Pangan dengan ancaman kurungan penjara dua tahun dan denda Rp 4 miliar," kata dia.

"Kami imbau kepada masyarakat untuk berhati-hati memilih pangan jelang Lebaran dan lebih cermat membeli tidak hanya di pasar tradisional tapi juga di supermarket," tambahnya.

Polisi kini masih terus melakukan koordinasi terutama dengan Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) dan melakukan penyelidikan lebih lanjut untuk mengetahui jaringan bakso berbahaya itu. 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com