SURABAYA, KOMPAS.com - Terdamparnya puluhan paus di perairan Desa Pesisir, Kecamatan Gending, Kabupaten Probolinggo, Jawa Timur, Rabu (5/6/2016), diduga karena minimnya oksigen di dasar laut akibat tingginya gelombang laut yang dipicu tingginya kecepatan angin.
Gelombang tinggi tersebut menyebabkan menurunnya kandungan oksigen di perairan dalam laut.
"Karena inilah paus kemudian bermigrasi ke permukaan air laut untuk mencari oksigen dan terdorong ombak pantai," kata Prakirawan Stasiun Metereologi (Stamar) Badan Metereologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Tanjung Perak, Eko Prasetyo, dikonfirmasi, Kamis (16/6/2016) sore.
Fenomena ikan Paus terdampar menurutnya tidak hanya kali ini saja terjadi. Beberapa waktu sebelumnya, ikan Paus terdampar juga terjadi di pesisir Situbondo dan videonya tersebar di media sosial.
"Gelombang tinggi juga menyebabkan rendahnya salinitas air dan naiknya permukaan air laut," terangnya.
Hingga Kamis siang, 11 dari 32 ekor paus yang terdampar diketahui mati. Tim gabungan dan sejumlah relawan terus berupaya mengevakuasi puluhan paus tersebut sejak Rabu kemarin. Namun, karena terlalu lama terdampar di perairan dangkal, sebagian mamalia laut itu tidak dapat bertahan.
Tubuhnya penuh luka dan lemas. Sebagian Paus berekor pendek itu ditemukan di muara sungai, perairan Gending dan Pantai Bentar.
(Baca juga: 24 Paus yang Terdampar di Probolinggo Dikembalikan ke Laut)
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.