Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

"Saya Sudah Bilang kepada Pak Buwas, Pasokan Narkoba dari Rutan Itu Modus"

Kompas.com - 09/06/2016, 11:47 WIB
Andi Hartik

Penulis

PASURUAN, KOMPAS.com — Kepala Kantor Wilayah Kementerian Hukum dan HAM Jawa Timur Budi Sulaksana membantah ada peredaran narkoba yang dikendalikan oleh tahanan yang ada di Rutan Kelas I Surabaya di Medaeng.

Menurut dia, pengedar yang mengaku mendapat pasokan dari bandar yang ada di Rutan Medaeng hanya sebagai modus operandi supaya bandar yang sebenarnya tidak terendus oleh petugas.

Sebelumnya, jajaran Polres Pasuruan Kota menangkap Mudai, bandar narkoba asal Jalan MT Haryono, Gang 18a/12 Kelurahan Bugul Lor, Kecamatan Panggungrejo, Kota Pasuruan. Bandar berusia 50 tahun itu diciduk dengan barang bukti berupa sabu seberat 6 gram.

Bandar tersebut mengaku mendapat pasokan sabu dari Rutan Medaeng dan Madura.

"Itu modus operandi. Keluarga dia (pengedar) harus dijamin. Dia selama di dalam harus dijamin. Coba kalau dia ngomong, 'oh si itu Pak yang di luar'. Habis dia," katanya saat menghadiri acara buka bersama di Lapas Kelas II B Kota Pasuruan, Rabu (8/6/2016).

Pihaknya juga mengaku sudah menegaskan adanya modus semacam itu kepada Kepala Badan Narkotika Nasional Komisaris Jenderal Budi Waseso. "Jadi, itu modus, modus operandi. Saya sudah bilang kepada Pak Buwas (Budi Waseso), Pak Buwas itu (pasokan narkoba dari narkoba) modus," katanya.

Budi mengatakan, jumlah tahanan di Rutan Medaeng itu cukup banyak, bahkan melebihi kapasitas sehingga tidak mungkin ada pengendalian atau produksi narkoba dari dalam rutan tersebut.

"Jadi, jangan berpikir kalau di dalam ada pengendalian atau ada produksi narkoba. Medaeng itu banyak orang, kayak pasar. Mana sempat mau bikin narkoba," katanya.

Namun, pihaknya mengakui bahwa ada sejumlah lapas dan rutan di Jawa Timur yang belum terbebas dari narkoba. Salah satunya adalah Rutan Medaeng.

"Ada 11 (lapas dan rutan yang belum terbebas dari narkoba). Kita lakukan pembinaan supaya bisa sampai 100 persen," katanya.

Sementara itu, 27 lapas dan rutan lainnya, dikatakan Budi, sudah terbebas dari narkoba dan handphone.

"Sebanyak 27 lapas dan rutan nihil narkoba dan nihil handphone. Kita sudah uji coba. Kita tantang BNN, kita tantang Polri, silakan geledah," katanya.

Untuk Rutan Medaeng, pihaknya menyebut pengawasan memang agak terganggu. Sebab, dari kapasitas tampung sebanyak 504 tahanan, kini Rutan Medaeng diisi oleh 1.975 tahanan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com