Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bayi Gizi Buruk di NTT Meninggal, Ini Tanggapan Bupati

Kompas.com - 03/06/2016, 10:11 WIB
Sigiranus Marutho Bere

Penulis

KEFAMENANU, KOMPAS.com -  Farel Aprilio Kefi, bayi berusia tujuh bulan asal Kelurahan Sasi, Kecamatan Kota Kefamenanu, Kabupaten Timor Tengah Utara (TTU), Nusa Tenggara Timur (NTT), meninggal dunia akibat menderita gizi buruk akut.

Terkait hal itu, Bupati Timor Tengah Utara (TTU), Raymundus Sau Fernandez memerintahkan petugas Dinas Sosial TTU untuk turun langsung dan memberikan bantuan.

"Saya sudah perintahkan kepada Dinas Sosial untuk turun kasih bantuan. Tadi saya dapat laporan bantuannya sudah dikasih kepada Ibu Ida Kefi (ibu kandung Farel Aprilio Kefi) berupa sembako, lauk pauk dan perlengkapan dapur serta pakaian," kata Raymundus kepada Kompas.com, Kamis (2/6/2016) malam.

Sedangkan bantuan lainnya, lanjut Raymundus,  Jumat ini petugas kesehatan akan mendatangi Ida Kefi yang sedang sakit, supaya bisa diperiksa di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kefamenanu.

"Kita juga akan kasih bantuan perumahan untuk Ibu Ida Kefi," ucap dia.

Raymundus juga meminta warganya untuk melapor ke pemerintah setempat, apabila sedang mengalami kejadian luar biasa dan segera ke tempat pelayanan kesehatan terdekat, jika sedang terganggu kesehatannya.

Selain bantuan dari pemerintah daerah, bantuan untuk keluarga Florida Kefi juga datang dari pengelola grup Facebook, Biinmaffonews dan Lopo Timor yang menyumbang sejumlah dana yang dikumpulkan dari anggota grup tersebut.

Sebelumnya diberitakan,  Farel menderita gizi buruk akut hingga akhirnya meninggal dunia. Bayi berusia 7 bulan itu setiap hari hanya diberi makan seadanya berupa nasi dan sayur. Akibatnya, di usia 7 bulan, Farel hanya memiliki bobot badan 2,3 kilogram.

Air susu ibu (ASI) pun sudah tidak lagi diberikan oleh sang ibu sejak Farel berusia dua bulan. Karena ASI sang ibu tak keluar lagi. Asupan gizi yang yang kurang dan pemberian makan seadanya tanpa diberi susu formula pengganti ASI, lantaran kondisi ekonomi orangtua Farel yang miskin.

Ibu kandung Farel, Florida Kefi (23), terpaksa bekerja sebagai buruh cuci pakaian setelah sang suami, Martinus Sila yang berprofesi sebagai sopir truk menelantarkannya saat Farel masih dalam kandungan.

"Suami saya mulai tinggalkan kami saat saya mengandung Farel (usia kandungan tujuh bulan). Saya lalu mencari uang dengan bekerja sebagai tukang cuci pakaian, untuk menghidupi Farel dan kakaknya. Orderan untuk mencuci saya dapat dari tetangga yang bermukim di sekitar rumah, dengan upah Rp 20.000, dan itu pun tidak menentu, kadang satu hingga dua minggu sekali," ucapnya.(baca: Derita Gizi Buruk, Bayi Berusia 7 Bulan di NTT Meninggal )

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com