Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Terungkap, Modus Penyelundupan Mayat dari Malaysia ke Indonesia

Kompas.com - 29/05/2016, 21:14 WIB
Kontributor Pontianak, Yohanes Kurnia Irawan

Penulis

KUCHING, KOMPAS.com – Keberadaan jalur darat Pos Lintas Batas Negara (PLBN) di Entikong, Kabupaten Sanggau, Kalimantan Barat, ternyata menjadi jalur empuk penyelundupan manusia hingga mayat.

Selama ini, jalur itu dikenal selain rawan dengan upaya penyelundupan barang ilegal dan narkoba. Namun, praktik penyelundupan mayat belum banyak terdengar.

Tentang penyelundupan mayat pun dirasa belum ada tindakan tegas terhadap pelaku penyelundupan.

Umumnya, mereka melakukan aksi itu demi menghindar dari proses birokrasi terkait pemindahan jenazah antar negara.

Konsul Jenderal KJRI Kuching, Jahar Gultom mengaku kerap menerima informasi dan laporan baik itu dari warga maupun dari petugas di perbatasan, terkait adanya praktik ilegal penyelundupan jenazah.

Praktik tersebut, dilakukan dengan berbagai macam cara, dan dilakukan oleh agen pengiriman jenazah yang resmi.

Tak jarang, jenazah tersebut didudukkan dengan pakaian lengkap, menggunakan kacamata dan topi, diapit oleh dua orang lainnya saat dibawa menggunakan mobil. Sehingga terkesan masih hidup dan sedang tertidur.

Modus lainnya, ada juga agen pengiriman yang mengaku mayat tersebut, baru saja meninggal saat dalam perjalanan menuju perbatasan.

“Hal ini sangat meresahkan, karena prosedur pengiriman jenazah tidak dipatuhi secara layak dan proper. KJRI Kuching berharap praktik penyelundupan mayat ini tidak berlangsung  terus menerus,” ungkap Jahar.

Jahar mengatakan itu dalam Seminar Penanganan WNI/TKI Sakit, Penanganan WNI/TKI Meninggal Dunia dan Ekspor Jenazah dari Sarawak ke Indonesia yang diselenggarakan di Gedung Serbaguna Kantor KJRI Kuching, Sabtu (28/5/2016) kemarin.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com