Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Turunkan Gizi Buruk dengan Kelompok Pengasuhan Bapak

Kompas.com - 27/05/2016, 16:00 WIB
Sigiranus Marutho Bere

Penulis

DOMPU, KOMPAS.com - Tingginya angka penderita gizi buruk di kabupaten Dompu, Nusa Tenggara Barat (NTT) membuat pemerintah setempat dan pihak lembaga swadaya masyarakat (LSM) pun berusaha untuk menurunkannya. Salah satu LSM, Plan Internasional Indonesia, kemudian melakukan satu terobosan positif dengan program aksi masyarakat untuk meningkatkan gizi ibu dan anak atau community action to improve maternal and child nutrition (CAIMCN).

Program tersebut dinilai berhasil, terbukti dengan adanya penurunan jumlah penderita gizi buruk di Kabupaten Dompu yang berbatasan langsung dengan Kabupaten Bima itu.

Deputi Direktur Plan Internasional Indonesia, Untung Pasaribu, saat memberikan sambutan dalam acara serah terima program pemberian makan bayi dan anak serta kesehatan remaja dan pasangan, kepada pemerintah daerah setempat, Kamis (26/5/2016) mengaku, penurunan angka penderita gizi buruk tersebut sebagai bentuk dukungan dari semua pihak.

"Berdasarkan hasil pengambilan data diawal proyek atau baseline survey, kami mencatat, sejak tahun 2012 sampai  2016, terjadi penurunan angka gizi buruk pada anak usia 0 sampai 5 tahun, hingga 11,7 persen. Hasil baseline survey  tahun 2012 menunjukan dari 2.707 anak di bawah lima tahun (33,6 persen) atau tiga dari 10 anak mengalami urderweight. Setelah empat tahun proyek ini berjalan sampai Maret 2016, dari 2.095 jumlah anak di bawah lima tahun, dua dari 10 anak mengalami underweight, atau turun menjadi 21,96 persen,” ucap dia.

Hal menarik dalam program itu, lanjut Untung, yakni tidak hanya terbatas pada aktivitas ibu-ibu saja, tetapi berhasil mendorong peran masyarakat lainnya, termasuk para bapak melalui kelompok pengasuhan bapak.

“Sebagai organisasi hak anak dan kemanusiaan independen yang berkomitmen agar hidup terbebas dari kemiskinan, kekerasan dan ketidakadilan, Plan Internasional Indonesia, aktif bekerja sama dengan pemerintah dan masyarakat dalam upaya meningkatkan kesehatan ibu dan anak. Apalagi ini agenda global, sebagaimana tertuang dalam tujuan pembangunan berkelanjutan,” sebutnya.

Menurut Untung, program tersebut juga telah menghasilkan 397 kader posyandu terlatih, yang tersebar di 12 Desa dari tiga Kecamatan yakni Kecamatan Pajo, Hu’u dan Manggelawa.

Senada dengan itu, Project Manager CAIMCN Plan Internasional Indonesia, Marzalena Zaini mengatakan, melalui proyek tersebut, pihaknya dan Dinas Kesehatan Kabupaten Dompu mendorong praktik inisiasi menyusu dini bagi setiap ibu yang baru melahirkan, dan pemberian air susu ibu (ASI) ekslusif untuk bayi berusia 0 sampai 6 bulan dan meneruskan ASI dengan mulai memberikan makanan pendamping ASI sampai berumur dua tahun lebih.

Proyek tersebut,  kata Marzalena, juga berupaya meningkatkan kesehatan dan kesejahteraan remaja serta pasangan muda dengan pelatihan cara mengakses pelayanan kesehatan dan ramah remaja.

“Dalam proyek ini, para remaja dibekali pengetahuan tentang kesehatan reproduksi serta perencanaan masa depan. Pendekatan kepada kelompok remaja yang akan menjadi calon orang tua baru juga sangat penting. Hal ini bisa berkontribusi menurunkan angka kematian ibu dan bayi serta menurunkan kasus perkawinan anak,” kata Marzalena.

Sementara itu, Kepala DInas Kesehatan Kabupaten Dompu, Gatot Gunawan Putra mengapresiasi dan mendukung keberlanjutan program dari Plan Internasional Indonesia.

Gatot pun berharap, keberhasilan program dari Plan Internasional Indonesia itu dapat mendorong partisipasi masyarakat agar bersama pemerintah terus bekerja untuk mengurangi angka penderita gizi buruk.

“Kita akan berupaya meneruskan segala sesuatu yang telah dicapai, terutama yang berkaitan dengan pemberian makanan untuk bayi dan anak. Hal yang penting adalah bagaimana kita menyiapkan upaya untuk keberlanjutan program ini setelah Plan Internasional Indonesia mengakhiri pendampingannya,” ujarnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com