Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tak Punya Biaya, Bocah yang Menderita Radang Selaput Otak Dibiarkan Tergolek

Kompas.com - 17/05/2016, 20:19 WIB
Junaedi

Penulis

POLEWALI MANDAR, KOMPAS.com - Diduga menderita radang selaput otak, Nurdin (5), seorang bocah di Dusun Kapejang, Kecamatan Binuang, Polewali Mandar, Sulawesi Barat tiba-tiba mengalami lumpuh.

Nurdin merupakan anak pertama dari pasangan Burhan dan Nurliani. Bocah asal asal Pulau Battoa ini mulanya hanya mengalami demam tinggi hingga lumpuh pada usia 2 tahun.

Belakangan orangtua makin terpukul karena Nurdin ternyata tak bisa bicara layaknya anak-anak normal seusianya. Kedua orangtua Nurdin tak mengetahui apa penyebabnya anaknya tiba-tiba mengalami kelumpuhan dan tak bisa bicara.

"Awalnya pak, demam tinggi, kemudian kejang-kejang. Tidak lama kemudian ternyata lumpuh dan belakangan diketahui ia juga tak bisa bicara," tutur Nurliani sambil meneteskan air mata saat ditemui Kompas.com, belum lama ini.

Padahal sebelumnya, Nurdin lahir normal dan ceria layaknya anak-anak normal lainnya. Nurdin kecil sebelumnya dikenal sangat aktif dan sehat. Pada usia 11 bulan, ia sudah bisa berjalan seperti anak-anak seusianya.

Nurliani mengaku heran karena selama ini anaknya rutin diperiksakan ke puskesmas. Nurdin sendiri menerima imunisasi dan vaksin lengkap.

Sejak menderita sakit, Nurdin sudah dibawa ke rumah sakit sebanyak tiga kali oleh orangtuanya dan berharap bisa sembuh. Dua kali di antaranya dilarikan ke RSUD Polman, dan satu kali ke RSUD Majene.

Tak punya biaya

Dokter rumah sakit yang menanaganinya menyebutkan, Nurdin menderita radang selaput otak dan harus dirujuk ke Rumah Sakit Makassar untuk mendapat penanganan dokter ahli.

Namun karena alasan keterbatasan biaya, Nurdin hanya dibiarkan di rumah. Anak nelayan dari Pulau Battoa ini hanya bisa tergolek lemas di tempat tidur.

Di kampungnya, Nurdin cukup akrab dengan sebutan Okto. Bocah ini tinggal di sebuah rumah kecil yang berukuran 4x5 meter. Kondisi ekonomi keluarga yang tidak mampu membuatnya harus tergolek lemah di tempat tidur.

Ayah Nurdin, Burhan adalah seorang nelayan yang hanya berpenghasilan minim. Sementara ibunya, Nurliani hanya seorang ibu rumah tangga biasa.

Sehari-harinya, bocah malang ini hanya bisa terbaring di tempat tidur. Okto mempunyai seorang adik perempuan bernama Nur Atifah.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com