Setahun Tidak Mendapatkan Pelajaran, 43 Siswa di Jayawijaya Tak Ikut UN

JAYAPURA, KOMPAS, com — Sebanyak 43 siswa di dua sekolah dasar negeri (SDN) di Kabupaten Jayawijaya tak dapat mengikuti ujian nasional (UN) pada tahun ini. Pasalnya, selama setahun terakhir ini, para siswa ini tidak mendapatkan kegiatan belajar mengajar.

Hal tersebut disampaikan Ketua Panitia Pelaksanaan Ujian Nasional Kabupaten Jayawijaya, Yohanis Lobya, saat dihubungi dari Jayapura, Senin (16/5/2016). Yohanis menuturkan, 43 siswa itu berasal dari SD negeri di daerah Bolakme.

Ia pun mengakui, Dinas Pendidikan Kabupaten Jayawijaya mengambil keputusan itu setelah berkoordinasi dengan para orangtua 43 siswa itu.

"Para orangtua siswa mendukung kebijakan kami. Mereka tak mau anak-anaknya lulus dengan kemampuan yang minim, seperti tak bisa membaca dan menulis," tutur Yohanis.

Yohanis pun menyatakan, pihaknya akan membenahi proses kegiatan belajar di dua sekolah itu setelah pelaksanaan ujian nasional berakhir.

"Kami akan mengupayakan segala cara agar 43 siswa itu bisa mengikuti UN pada tahun depan," katanya.

Bupati Jayawijaya Wempi Wetipo, ketika dikonfirmasi sangat menyesalkan bahwa puluhan anak itu tak bisa mengikuti UN.

"Saya akan menindak tegas oknum guru yang terbukti meninggalkan tempat tugas sehingga menyebabkan anak-anak tak dapat mengikuti UN," kata Wempi.

Berdasarkan data yang dihimpun Kompas.com dari Dinas Pendidikan Kabupaten Jayawijaya, sebanyak 2.195 peserta mengikuti UN tingkat SD di Jayawijaya pada tahun 2016.