Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Komunitas Wes Tahu Beri Semangat dan Bantu Dorong Sepeda di "Tanjakan Neraka"

Kompas.com - 14/05/2016, 18:41 WIB
Kontributor Banyuwangi, Ira Rachmawati

Penulis

BANYUWANGI, KOMPAS.com - Komunitas Wes Tahu yang terdiri dari belasan anak muda Banyuwangi mempunyai "tugas" unik saat ajang balap International Tour de Banyuwangi Ijen. Selama lima tahun berturut turut mereka standby di tanjakan neraka jalur menuju gunung Ijen yang dikenal dengan nama "erek erek".

Jalur tersebut adalah salah satu tanjakan terekstrim di Asia dengan elevasi 1.889 meter di atas permukaan laut (mdpl) dengan tingkat kemiringan 22 persen, di atas tanjakan di Malaysia yang hanya berkisar 1.660 hingga 1.740 meter.

Ramada Kusuma, salah satu anggota Komunitas Wes Tahu kepada Kompas.com Sabtu (14/5/2016) menceritakan komunitas tersebut muncul saat balap sepeda pertama di gelar oleh Kabupaten Banyuwangi lima tahun yang lalu.

"Di tahun pertama kumpul di erek erek dan kita kasih semangat kepada pembalap yang lewat. Kalau ada yang bilang push push push akan kami bantu dorong sepeda secara estafet hingga menyelesaikan tanjakan," jelasnya.

Kalaupun pebalap tidak meminta bantuan, anggota komunitas tersebut tetap berteriak teriak memberikan semangat kepada para pebalap baik pemain asing ataupun dalam negeri. Mereka melakukan hal tersebut dengan sukarela.

Terkadang mereka juga memperingatkan kendaraan bermotor yang akan melintas di erek erek agar tidak mengganggu pembalap. Bukan hanya itu, mereka juga menyediakan air mineral secara cuma cuma kepada para pebalap yang dehidrasi.

"Hanya air mineral bukan soft drink atau minuman lain soalnya ada aturannya. Kami juga bantu kalau mereka minta bantuan. Orang Indonesia kan terkenal suka saling membantu. Yang penting tidak mengganggu," katanya tertawa.

Dia mengatakan selama balap sepeda berlangsung Banyuwangi, anggota komunitasnya akan mengambil peran walaupun kecil sekalipun.

"Yang penting pertandingan berjalan lancar," jelasnya.

Selama lima tahun terakhir Ijen telah menjadi ikon kompetisi balap sepeda internasional kabupaten di ujung timur pulau Jawa ini. Sejak saat itu pula pamor Gunung Ijen sebagai destinasi wisata terus meningkat. Bahkan saat libur panjang jumlah pengunjung mencapai 3.500 perhari.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com