Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ratusan Burung Pleci Enggano Diperdagangkan Via "Online"

Kompas.com - 09/05/2016, 16:19 WIB
Firmansyah

Penulis

BENGKULU, KOMPAS.com - Ratusan burung endemik asal Pulau Enggano, Pleci Enggano, diperdagangkan secara ilegal, bahkan melalui media online.

Tokoh Pemuda Enggano, Yudi Kaitora, mengatakan, di setiap kapal yang merapat ke Enggano, banyak ditemukan burung Pleci yang diangkut menuju Bengkulu.

"Kami sering mendapati ratusan burung pleci itu diangkut ke kapal untuk dijual. Sebenarnya para kepala suku Enggano pernah melarang penjulalan, namun mereka mengambil burung secara sembunyi-sembunyi," kata Yudi, Senin (9/5/2016).

Dia mengatakan, harga Pleci Enggano di Pulau Enggano sekitar Rp 20.000, sementara jika dijual mencapai Rp 100.000 per ekor.

Senior organisasi pemantau perdagangan satwa liar Scorpion Wildlife Trade Monitoring Group, Marison Guciano, mengatakan, penjualan Pleci Enggano juga dilakukan di internet.

"Kami menemukan, penjual Pleci Enggano di jejaring internet jelas melanggar, meski Pleci Enggano belum dilindungi, namun satwa itu endemik (asli) Enggano," ucapnya.

Marison mengungkapkan, penjualan satwa meski tidak dilindungi harus memiliki dokumen sah.

"Harus ada izin dan dokumen penjulan, kami menemukan selain Pleci Enggano, ada ribuan burung beragam jenis yang dijual dari Bengkulu ke Jakarta setiap bulan, ini mengkhawatirkan," ucapnya.

(Baca juga: Ribuan Burung dari Bengkulu Dikirim Secara Ilegal ke Jakarta Setiap Bulan)

Sementara itu, para tetua adat Suku Enggano, mengatakan pihaknya akan mencari jalan keluar melalui aturan adat agar satwa di Pulau Enggano tidak dijualbelikan secara bebas.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com