Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

"Saya Tidak Punya Tanah.."

Kompas.com - 01/05/2016, 20:30 WIB
Andi Hartik

Penulis

PASURUAN, KOMPAS.com - Sa'adah hanya bisa menangis saat menerima bantuan Rehabilitasi Sosial Rumah Tidak Layak Huni (RS-RTLH) dari Kementerian Sosial RI, Minggu (1/5/2016). Warga Dusun Kalisanget, Desa Krengih, Kecamatan Rembang, Kabupaten Pasuruan, Jawa Timur itu mengaku terharu karena bakal mendapatkan rumah baru.

"Seneng pak (menerima bantuan). Rumah saya seperti itu pak," katanya.

Selama bertahun-tahun Sa'adah tinggal di dalam rumah gedek (bambu) ukuran 5x4 meter. Ia tinggal berdua sama anaknya, Sofyan. Sementara suaminya sudah meninggal beberapa tahun yang lalu.

"Saya tidak punya tanah. Tanah saya yang mau ditempati rumah itu saja," jelasnya dengan logat khas Madura.

Selain tidak punya tanah, Sa'adah juga tidak punya pekerjaan tetap. Ia hanya seorang buruh tani yang digaji Rp 13.000 per hari.

Bantuan sebesar Rp 15 juta diberikan langsung oleh Menteri Sosial RI Khofifah Indar Parawansa. Bantuan tersebut untuk menjadikan rumah tidak layak huni menjadi layak huni.

"Ini kita prioritaskan 70 persen untuk penerima program PKH. Karena kalau mereka terima bansos PKH itu dengan kondisi rumah seperti yang kita lihat tadi, pasti itu tidak nutut untuk bisa mengintervensi rehabilitasi rumahnya. Jadi pemerintah yang harus intervensi rehab rumahnya," kata Khofifah usai melihat rumah milik Sa'adah.

Meski demikian, pihaknya juga meminta uluran tangan baik dari pemerintah provinsi maupun pemerintah kabupaten. Sebab, bantuan sebesar Rp 15 juta itu tidak akan cukup untuk membangun rumah baru.

"Maka butuh cost sharing dari APBD Provinsi maupun tingkat dua dan keswadayaan masyarakat ini," ujarnya.

Khofifah bercerita, asal mula diberikannya bantuan tersebut berawal dari pertemuannya dengan Sa'adah saat menghadiri pengajian di Alun-alun Bangil, Kabupaten Pasuruan pada Sabtu (30/4/2015).

Sa'adah kemudian menghampiri menteri yang berlatar NU itu dan memberitahukan kondisi rumahnya.

"Salah satu penerima bantuan anak yatim itu ibunya menemui saya. Menyampaikan, ibu rumah saya gedek," ujarnya.

Khofifah kemudian meminta operator PKH untuk mencari rumah ibu yang menghampirinya itu.

Pembangunan rumah itu diharapkan selesai dalam satu bulan. Sehingga pada Bulan Ramadhan nanti rumah baru tersebut sudah bisa ditempati.

Khofifah menyebutkan, ada 30 unit rumah di Kabupaten Pasuruan yang akan mendapat bantuan dari Kementerian Sosial. 25 rumah dari Direktorat Penanganan Fakir Miskin Pedesaan dan 25 rumah lainnya dari Direktorat Penanganan Fakir Miskin Perkotaan. Masing-masing rumah mendapat bantuan sebesar Rp 15 juta.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com