Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sempat Melahirkan saat Direhablitasi, Kukang dan Bayinya Dilepasliarkan

Kompas.com - 23/04/2016, 07:16 WIB
Kontributor Pontianak, Yohanes Kurnia Irawan

Penulis

KETAPANG, KOMPAS.com – Empat ekor kukang yang sudah menjalani perawatan dan rehabilitasi di International Animal Rescue (IAR) dilepasliarkan ke habitatnya di kawasan hutan lindung Gunung Tarak, Ketapang, Rabu (20/4/2016).

Keempat kukang tersebut terdiri dari dua jantan dan dua betina. Kukang betina bernama Cantik dan Boyke, sedangkan yang jantan Gato dan Asap.

Boyke merupakan sitaan petugas Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Kalbar dan diserahkan kepada IAR untuk dititiprawatkan dan direhabilitasi. Adapun Gato dan Cantik diserahkan warga secara sukarela untuk direhabilitasi.

Selama menjalani perawatan, Boyke melahirkan seekor kukang jantan, yang diberi nama Asap.

Setelah sembilan bulan menjalani rehabilitasi, Boyke dinyatakan layak untuk dilepasliarkan bersama ketiga ekor kukang lain.

Manajer Animal Care YIARI Ayu Budi Handayani mengatakan, selain karena perilaku alaminya sudah bagus, keberadaan anak kukang juga merupakan salah satu alasan pelepasliaran Boyke.

"Akan sangat bagus kalau sejak kecil Asap dibiasakan dengan kehidupan di alam bebas. Dia akan bisa belajar dari induknya bagaimana mencari makan dan bertahan hidup," ujar Ayu dalam siaran pers yang diterima Kompas.com, Jumat (22/4/2016) malam.

Selama direhabilitasi, hewan tersebut dibiasakan untuk hidup sebagaimana kehidupan kukang normal di alam liar, termasuk pakan dan kebiasaan. Mereka juga diamati dan dicacat oleh penjaga satwa kukang di IAR Ketapang.

Pengawasan dilakukan untuk memastikan perilaku mereka, apakah sudah normal seperti kukang pada umumnya dan siap untuk kembali ke alam liar.

Seorang animal keeper Kukang YIARI, Irpiandi, mengatakan bahwa pada banyak kasus, pemeliharaan bisa mengakibatkan kukang kehilangan kemampuannya untuk bertahan hidup di alam bebas.

"Pertama kita lihat dulu perilakunya, jika dia sudah menunjukkan perilaku normal kukang pada umumnya, berarti dia sudah siap kita lepasliarkan," uja Irpiandi.

Kawasan Hutan lindung Gunung Tarak dipilih sebagai lokasi pelepasliaran karena statusnya sebagai hutan lindung akan menjamin keselamatan mereka dari aktivitas manusia.

Selain itu, hasil survei dari tim YIARI juga menyatakan bahwa keanekaragaman dan ketersediaan pohon pakan bagi kukang di Hutan Lindung Gunung Tarak cukup tinggi. Tingkat kepadatan kukang di hutan itu juga masih tergolong rendah.

Sampai saat ini, IAR Indonesia telah melepaskan 11 ekor kukang di kawasan Gunung Tarak.

Untuk memastikan kondisi satwa yang dilepaskan, keempat kukang ini dilepaskan di kandang habituasi di dalam kawasan hutan. Fungsi kandang habituasi itu untuk membiasakan kukang dengan habitat asli mereka.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com