Rekonstruksi Perampokan Seorang Nenek, Pelaku Cekik Korban hingga Tewas

LHOKSEUMAWE, KOMPAS.com — Satuan Reserse dan Kriminal Polres Aceh Timur, Rabu (20/4/2016), melakukan rekonstruksi kasus pembunuhan terhadap Fatimah Bulah (65), warga Dusun Selamat, Desa Pante Panah, Kecamatan Pantee Bidari.

Pembunuhan itu diduga dilakukan SYT alias Grandong, tetangga korban, Jumat (1/4/2016). Tersangka ditangkap di Medan, Sumatera Utara, Sabtu keesokan harinya.

(Baca: Rampok dan Bunuh Fatimah, Grandong Diancam Hukuman Mati)

Dalam rekonstruksi hari ini, tersangka memeragakan 16 adegan. Dalam rekonstruksi terungkap bahwa tersangka memasuki rumah korban dari dapur. Mendengar pintu terbuka, korban lalu berteriak, "Siapa itu?"

Tersangka yang kaget dan panik langsung menghampiri dan mencekik leher korban sambil mengancamnya. Korban didorong masuk ke kamar hingga terjatuh di tempat tidur.

Setelah memastikan korban tewas dan merasa aman, tersangka mengacak-acak lemari korban untuk mencari benda berharga milik korban. Tersangka menemukan sebuah cincin dan tiga anting-anting.

Setelah itu, tersangka pulang dan pamit kepada orangtuanya untuk pergi ke Medan, menjemput istrinya.

Rekonstruksi itu juga dihadiri Edi Suhaedi, jaksa penuntut umum (JPU) dari Kejaksaan Negeri Idi. Polisi juga menghadirkan saksi lain, yakni orangtua tersangka, tetangga korban, dan sejumlah saksi lain.

Kepala Satuan Reserse dan Kriminal Polres Aceh Timur Ajun Komisaris Polisi Budi Nasuha Waruru menyebutkan, rekonstruksi berjalan lancar. Tidak ada perbedaan antara rekonstruksi dan berita acara pemeriksaan.

"Usai rekonstruksi, kasus ini segera kami limpahkan ke Kejaksaan Negeri Idi untuk pemberkasan," kata dia.