Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

BNN Gresik Amankan 13 Pecandu Narkoba

Kompas.com - 14/04/2016, 07:19 WIB
Hamzah Arfah

Penulis

GRESIK, KOMPAS.com – Sebanyak 13 pecandu narkoba diamankan petugas Badan Narkotika Nasional Kabupaten (BNNK) Gresik, dari Desa Sidowungu, Kecamatan Menganti, Gresik, Jawa Timur.

Mereka terjaring razia gabungan yang dilakukan petugas BNNK Gresik bersama dengan Polres Gresik pada Selasa (12/4/2016) dini hari. Desa Sidowungu sendiri sudah lama menjadi incaran petugas lantaran diduga sebagai salah satu kampung narkoba.

“Ada sebanyak 76 orang yang kami curigai, tapi setelah tes urine hanya 13 pemuda inilah yang positif menggunakan narkoba. Sementara yang lain pada saat itu negatif,” ujar Kepala BNNK Gresik AKBP Agustianto, Rabu (13/4/2016).

Karena tidak mendapati barang bukti dan hanya berdasarkan hasil tes urine, maka ke-13 pecandu tersebut pun tidak dapat dijerat secara hukum. Mereka saat ini hanya diinapkan di kantor BNNK Gresik untuk mendapatkan proses rehabilitasi.

“Mereka mayoritas bekerja di tempat pemotongan ayam yang ada di Desa Sidowungu, dan semuanya sudah tidak lagi sekolah. Meski beberapa di antara mereka usianya masih belasan tahun,” jelasnya.

Razia tersebut sengaja dilakukan BNNK Gresik lantaran saat ini Kabupaten Gresik masuk ke kategori darurat narkoba. Dari catatan BNNK Gresik, sebanyak 379 pengguna barang haram masuk ke daftar rehabilitasi BNNK Gresik selama tahun 2015.

“Kondisi ini kian memberikan penegasan akan maraknya peredaran narkoba di Gresik. Dan, kami ingin memberikan penegasan kepada para pecandu dan terutama bandar narkoba, bahwa kami tidak akan lelah memeranginya sampai kapanpun,” tegas Agustianto.

Dimas (17), salah satu pemuda yang diamankan BNNK Gresik mengaku ia memang sudah mengonsumsi narkoba jenis sabu sejak enam bulan lalu. Sabu itu untuk menunjang aktifitasnya sebagai buruh di tempat pemotongan ayam.

“Biasanya, saya konsumsi sabu tiga kali dalam seminggu, untuk menunjang stamina saat kerja. Sebab, kalau tidak pakai, badan terasa cepat capek saat kerja. Sabu-sabu biasanya saya beli patungan dengan teman-teman,” kata Dimas.

Ia mengaku tidak mengenal pengedarnya lantaran barang haram tersebut lebih banyak dibelikan oleh temannya. Yang ia tahu, sabu-sabu tersebut berasal dari Kota Surabaya yang memang cukup dekat dengan Desa Sidowungu.

Hal sama diakui oleh Robi (16), pemuda lain yang juga diamankan oleh BNNK Gresik.

“Kalau saya mengonsumsi pil koplo dan sudah satu tahun, untuk menunjang pekerjaan. Saya juga kurang tahu pemasoknya, karena yang biasa membelikan itu teman. Saya tahunya, barang itu asalnya dari Surabaya,” tutur Robi polos.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com