Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

"Korban Terseret Arus Deras dan Tenggelam..."

Kompas.com - 12/04/2016, 17:27 WIB
Markus Makur

Penulis

BORONG, KOMPAS.com Kepolisian Sektor (Polsek) Kota Komba sudah menerima hasil visum dari dokter dan tim medis dari Pusat Kesehatan Masyarakat (Puskesmas) Waelengga terhadap Geransius Onggor (17), siswa SMA yang terseret arus deras dan tenggelam di Pantai Mbolata, Nusa Tenggara Timur. 

Kepala Kepolisian Sektor Kota Komba Iptu Fransiskus Medor mengatakan, berdasarkan visum tersebut, tidak terjadi apa-apa dalam tubuh Onggor.

"Korban terseret arus deras saat surut dan tenggelam," ujarnya saat dikonfirmasi Kompas.com, Selasa (12/4/2016).

Menurut dia, jenazah Onggor sendiri sudah dimakamkan sekitar pukul 10.00 Wita oleh orangtua dan keluarganya di pemakaman keluarga di Kampung Rentung, Desa Benteng Riwu, Kecamatan Borong, Kabupaten Manggarai Timur, Flores, NTT, Selasa (12/4/2016).

Frans menyebutkan, pembina asrama di SMA Pancasila Mukun yang mendampingi mereka sempat bimbang mengenai tanggapan keluarga dan orangtua.

Namun, sebut dia, setiba di Kampung Rentung, pihak keluarga menerima mereka. Keluarga Onggor menerima peristiwa itu sebagai bencana dan tidak diproses hukum lebih lanjut.

Sebagaimana diberitakan sebelumnya, siswa III SMA Pancasila Mukun, Desa Golo Meni, Kecamatan Kota Komba, Manggarai Timur, Minggu (10/4/2016), berekreasi di Pantai Mbolata sekaligus perpisahan kelas III dengan adik kelasnya yang menghuni asrama Mukun.

Sekitar 12.30 Wita, korban, Geransius Onggor, terseret arus deras dan tenggelam di Pantai Mbolata, Kelurahan Watunggene, Kota Komba, Manggarai Timur. Jenazah Onggor ditemukan dalam keadaan terapung dan dilihat nelayan, Senin (11/4/2016), sekitar pukul 12.00 Wita.

Catatan Kompas.com, di pesisir Pantai Mbolata dan pesisir Waewole, kasus tenggelamnya siswa kelas III SMA Pancasila Mukun ini merupakan yang ketiga kalinya. Tahun 2014 lalu, seseorang terseret arus deras dan tenggelam, lalu sesudah itu seorang suster biarawati juga tenggelam di sekitar pesisir Waewole. (Baca: "Setelah Saya Sebut 'Tuhan Tolong', Korban Melepaskan Tangan Saya dan Tenggelam")

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com