Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Malaysia Beli Kapal Buatan Batam

Kompas.com - 12/04/2016, 12:34 WIB
Kris R Mada

Penulis

PADANG, KOMPAS.com - Pengelola Pelabuhan Kuantan, Malaysia, membeli dua kapal tunda khusus kawasan pelabuhan dari galangan kapal di Batam, Kepulauan Riau.

Pembelian itu menunjukkan galangan kapal di Batam sudah mulai bergeliat lagi dan dipercaya pasar asing.

Manajer Utama PT Citra Shipyard, Edy Abi, mengatakan bahwa dua kapal itu diharapkan selesai dibuat 12 bulan mendatang.

“Untuk 2016, ini merupakan kontrak kedua kami,” ujarnya ketika menghubungi Kompas, Selasa (12/4/2016).

Kontrak 40 juta ringgit atau Rp 132 miliar itu bukan transaksi pertama antara PT Citra Shipyard dengan Kuantan Port Consortium (KPC). Sebelumnya, KPC sudah beberapa kali memperbaiki kapal-kapalnya di galangan kapal yang terletak di kawasan Sagulung, Batam itu.

Selain karena sudah berpengalaman kerja sama, KPC tertarik memesan ke PT CS karena galangan itu menawarkan waktu pengerjaan 12 bulan. Sementara galangan lain menawarkan 15 bulan.

KPC merupakan pemesan kedua untuk 2016. Sebelumnya, PT CS menggarap dua kapal kenavigasian kelas I pesanan Kementerian Perhubungan.

“Pesanan Kuantan merupakan pesanan pasar internasional pertama untuk tahun ini. Tahun-tahun sebelumnya, kami pernah mendapat pesanan antara lain dari Perancis dan Korea Selatan. Mudah-mudahan pesanan-pesanan ini menunjukkan industri perkapalan Batam kembali bergairah,” tuturnya.

Untuk kontrak-kontrak tahun ini, target penyelesaian pada pertengahan 2017. Pesanan KPC selesai lebih dahulu, selanjutnya baru kapal Kementerian Perhubungan.

Kapal pesanan Kementerian Perhubungan memang lebih besar. Panjang masing-masing dari dua kapal kenavigasian itu 60 meter dan kontraknya bernilai Rp 233,77 miliar. Seluruhnya ditargetkan selesai pada Agustus 2017.

PT CS juga tengah menyelesaikan pesanan Kesatuan Penjaga Laut dan Pantai (KPLP) dan Badan SAR Nasional.

“Kami juga masih melayani perawatan berbagai kapal,” kata dia.

Ia optimistis, ke depan semakin banyak pesanan dari pemerintah, BUMN, dan swasta seperti dijanjikan Presiden Joko Widodo.

Presiden menilai, kemampuan galangan kapal di Indonesia tidak kalah dibandingkan di luar negeri. Batam menjadi sorotan karena 114 dari 250 galangan kapal Indonesia ada di provinsi itu. Sisanya terbesar di berbagai kota/kabupaten lain di Indonesia.

Selain itu, Batam terbukti bisa membuat aneka jenis kapal, tongkang, dan anjungan lepas pantai.

“Kami pernah melayani pembuatan kapal SAR versi terbaru. Kapal-kapal patroli pesanan pemerintah dan aneka kapal pesanan berbagai perusahaan juga kami buat,” ujar Abi.

Pemerintah akan mendorong pemenuhan kebutuhan kapal dalam negeri diprioritaskan dari 250 galangan di Indonesia. Batam berpeluang mendapat pesanan terbanyak. Sebab, mayoritas galangan kapal Indonesia berada di Batam.

“Penggunaan produk perkapalan dalam negeri bagian dari langkah pemerintah menggerakan perekonomian. Industri perkapalan salah satu sektor yang menyerap banyak tenaga kerja. Indonesia membutuhkan lapangan kerja amat banyak,” tutur Abi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com