Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Barang Bukti Tidak Ada, 9 Polisi Positif Narkoba Diberi Pembinaan Mental

Kompas.com - 24/03/2016, 17:19 WIB
Ramdhan Triyadi Bempah

Penulis

BOGOR, KOMPAS.com - Penyalahgunaan narkoba kembali terjadi di lingkungan kepolisian. Dari hasil tes urine yang dilakukan Badan Narkotika Nasional (BNN) beberapa waktu lalu, sembilan anggota Polres Bogor positif mengonsumsi narkoba.

Kepala Polres Bogor Ajun Komisaris Besar Polisi Suyudi Ario Seto mengatakan, kesembilan anggota tersebut kini mendapat pembinaan mental di salah satu pondok pesantren di wilayah Cibubur.

Hingga saat ini, kata Suyudi, kepolisian belum memberikan sanksi karena masih dalam pembinaan.

"Ada sembilan orang anggota positif narkoba. Saat ini, kami berikan bimbingan mental kepada mereka," kata Suyudi di Mapolres Bogor, Kamis (24/3/2016).

Ia menambahkan, pihaknya tidak menemukan barang bukti dari sembilan anggota yang positif menggunakan narkoba.

"Kita tidak temukan barang buktinya, jadi hanya dilakukan pembinaan," katanya.

Ia mengungkapkan, selama periode Januari hingga Maret 2016, ada 32 kasus narkoba yang diungkap dengan jumlah tersangka sebanyak 13 orang.

Barang bukti narkoba yang berhasil didapat sebanyak 88 gram sabu dan 24 kilogram ganja.

Menurut Suyudi, jumlah kasus narkoba di Bogor awal tahun ini meningkat dibanding periode yang sama tahun lalu.

"Jika terbukti bersalah, siapa pun akan kami tindak secara hukum, termasuk juga anggota polisi. Karena, peredaran narkoba ini sudah sangat meresahkan dan memprihatinkan," ujarnya.

Sementara itu, Kepala Satuan Narkoba Polres Bogor Ajun Komisaris Polisi Yuni Purwanti mengatakan, peredaran narkoba sudah sampai ke pelosok-pelosok perbatasan Kabupaten Bogor dengan wilayah lain.

Selain itu, terjadi pergeseran penggunaan narkoba, di mana sebelumnya jumlah kasus ganja paling tinggi, kini kasus sabu-sabu berada di peringkat atas.

"Sabu saat ini paling banyak dijual, mungkin karena banyak peminatnya. Selain itu, ia lebih simpel dibawa dan keuntungan pengedar dan bandar juga lebih besar," kata dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com