Dualisme Pengurus Pusat, Kantor Cabang PPP Diresmikan Politisi Demokrat

Secara simbolis, Achmad Syafii yang merupakan Bupati Pamekasan, menggunting pita sekaligus menandatangani prasasti yang akan dipasang di kantor PPP Pamekasan, Selasa (15/3/2016).

Ketua Majelis Pertimbangan PPP Pamekasan, Kiai Mundir Kholil menyampaikan kebingungannya di hadapan para ulama PPP dan pengurus PPP se Madura.

"Kami bingung mau mengundang pengurus DPP dan DPW yang mana karena situasi saat ini sedang terjadi dualisme," ujar Mundir Kholil.

Pria yang juga pengasuh pesantren Asyahidul Kabir Desa Blumbungan ini menambahkan, meskipun peresmian kantor PPP tidak mengundang pengurus DPP dan DPW PPP, namun dengan kehadiran para ulama, pimpinan eksekutif, dan legislatif Pemerintah Kabupaten Pamekasan dan forum pimpinan daerah Kabupaten Pamekasan, sudah dianggap sempurna.

Sementara itu, Achmad Syafii mengaku meski sudah menjadi politisi Partai Demokrat, dirinya masih belum bisa lepas dari PPP.  Menurut dia, PPP sudah seperti rumahnya sendiri karena dirinya memulai karier politik dan besar di partai berlambang kabah ini.

"Sampai hari ini saya bukan keluar atau dikeluarkan dari PPP, tetapi saya direlakan oleh PPP menjadi warga Partai Demokrat dan PPP tidak mempersoalkan posisi saya di Partai Demokrat," terang Achmad Syafii.

Kondisi dan kenyataan ini membuat kakak kandung ketua DPRD Pamekasan ini, harus bisa menjaga hubungan yang harmonis antara PPP dengan Partai Demokrat.

Syafii berharap, hubungan baik dirinya dengan Partai Demokrat dan PPP bisa terus hingga menjelang Pilkada 2018 mendatang.

Selain meresmikan kantor PPP, Achmad Syafii juga diberi jas kehormatan PPP dan lencana PPP yang dipasang oleh ulama PPP Pamekasan, Kiai Ali Karrar Sinhaji.