Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Nenek Saliyem Akhirnya Dipindahkan dari Gubuk Reyot

Kompas.com - 14/03/2016, 18:25 WIB
Kontributor Ungaran, Syahrul Munir

Penulis

UNGARAN, KOMPAS.com — Seorang perempuan lanjut usia bernama Saliyem (70), warga Dusun Dawung, Desa Plumutan, Kecamatan Bancak, Kabupaten Semarang, bisa bernapas lega. Nenek renta yang hidup sebatang kara ini akan segera meninggalkan gubuk reyot yang selama ini ditempatinya.

Orang nomor dua di Kabupaten Semarang, Wakil Bupati Ngesti Nugraha, mengunjunginya, Senin (14/3/2016) siang. Langkah Ngesti ini merespons kabar tentang Saliyem, yang ramai diperbincangkan di media sosial, sejak kabar tentang dirinya diunggah ke media sosial, Jumat (11/3/2016) lalu.

Tanpa sungkan dan canggung, Ngesti yang datang didampingi Camat Bancak Habib Soleh memasuki gubuk reyot berukuran 3 x 3 meter yang sebenarnya sudah tidak layak disebut sebagai tempat tinggal itu.

Begitu masuk, aroma tak sedap segera tercium. Maklum, sudah empat tahun ini, Saliyem mengalami kelumpuhan. Semua aktivitasnya, mulai dari makan, minum, tidur, dan bahkan buang air kecil atau besar pun dilakukan di tempat ini.

Setelah melihat kondisi Saliyem dan berbincang seperlunya, di tempat itu pula Ngesti langsung mengoordinasikan penanganan Saliyem dengan Dinsosnakertrans Semarang.

"Hasil koordinasi saya dengan Pak Bupati dan instansi terkait, Ibu Saliyem hari ini juga langsung dibawa ke puskesmas untuk menjalani perawatan," kata Ngesti.

Tak hanya itu, Ngesti juga menunggu hingga mobil ambulans dari Puskesmas Bancak datang menjemput Saliyem. Rencananya, setelah kesehatannya pulih, Saliyem akan segera dipindahkan ke Panti Sasana Tresna Wreda Wening Wardoyo, Ungaran.

"Saya harap tidak ada Saliyem-Saliyem lagi di Kabupaten Semarang. Saya minta aparat mulai dari camat, lurah, kades hingga RT/RW agar lebih memperhatikan warganya," kata Ngesti.

Menurut ketua RT setempat, Sunaryo, Saliyem sudah sejak lama hidup sendirian tanpa saudara setelah suaminya meninggal dunia.

Satu-satunya anak Saliyem saat ini berada di Jakarta dan tidak pernah pulang. Untuk makan sehari-hari, Saliyem hanya mengharapkan belas kasih dari para tetangganya.

"Alangkah baiknya, Ibu Saliyem memang dititipkan ke panti jompo agar ada yang mengurusnya," kata Sunaryo.

Namaku Saliyem, kurang lebih 70 tahun. Tinggal di sebuah Gubuk reyot dengan ukuran 3x3 M yang sebenarnya sudah tidak...

Posted by Umi Blacksweet on Thursday, March 10, 2016

Kasus orang telantar bernama Saliyem kali pertama diunggah di Facebook oleh pemilik akun bernama Umi Blacksweet pada Jumat (11/3/2016) lalu. Kisah Saliyem yang diunggah dalam gaya bahasa bertutur orang pertama ini lalu menjadi viral, termasuk di grup "Bangun Kab.Semarang".

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com