Menurut warga setempat, pihak Lapindo Brantas melakukan kebohongan terkait dengan memberikan keterangan yang tidak sesuai dengan fakta.
Usman, Wakil Ketua RT Desa Kedungbanteng, mengatakan, rumah warga, termasuk rumah Suyanto, warga yang terkena bocoran gas, telah berdiri sejak tahun 1990.
Sementara itu, Lapindo Brantas baru menanam pipa gas yang melalui Desa Kedungbanteng dan Kaliwadir pada tahun 2009.
"Duluan rumah. Malahan Lapindo gali di situ sudah ada rumah ini, Mas," kata Usman seperti ditayangkan oleh KompasTV.
Sejak Jumat lalu, polisi sudah mengevakuasi sembilan warga ke tempat yang lebih aman. Evakuasi dilakukan untuk mengantisipasi terjadinya letupan api karena gelembung gas yang muncul dari dalam tanah.
Pipa aliran gas yang ada di wilayah Desa Kedungbanteng, Kecamatan Tanggulangin, Kabupaten Sidoarjo, Jawa Timur, bocor. Kebocoran menyebabkan munculnya gelembung dari dalam tanah yang menyebabkan terbakarnya perabotan milik warga akibat letupan api yang muncul tiba-tiba.
(Baca juga: Pipa Gas Lapindo Bocor Diselidiki)
Tidak ada korban jiwa dalam peristiwa tersebut. Warga yang khawatir mengantisipasinya dengan menyemprotkan air.