BANDUNG, KOMPAS.com — Jalur lalu lintas dari Moch Toha, Kota Bandung, menuju Dayeuhkolot, Kabupaten Bandung, masih terputus akibat banjir di Kabupaten Bandung.
Tak hanya melumpuhkan aktivitas ekonomi warga, terputusnya jalur lalu lintas juga menyebabkan proses distribusi barang kebutuhan industri terhambat.
Dari pantauan Kompas.com, antrean kendaraan besar mengular hingga sepanjang dua kilometer. Para pengemudi tampak turun dari kendaraannya dan memilih beristirahat di warung.
Masum (50), salah seorang pengemudi truk, mengaku tak bisa mengantarkan bahan benang untuk industri tekstil lantaran Jalan Raya Dayeuhkolot terendam banjir.
"Saya mau nganter benang ke PT Dahliatex, padahal tinggal beberapa meter lagi, tetapi ya mau gimana," kata Masum saat ditemui di Jalan Raya Dayeuhkolot, Kabupaten Bandung, Jawa Barat, Senin (14/3/2016).
Keluhan serupa juga diungkapkan Jajang (50), sopir truk yang membawa muatan beras Bulog. Jajang mengatakan, proses distribusi beras menjadi terhambat. Bahkan, dia mengaku telah menunggu banjir reda hingga sehari semalam.
"Sudah menunggu sejak pukul 10.00 WIB kemarin," ucapnya.
Sebenarnya, kendaraan besar seperti truk bisa melintas ke jalur itu. Namun, warga menolaknya lantaran khawatir air sapuan kendaraan kembali merendam rumah warga.
"Dipaksain bisa, tetapi warga marah takut kena ombaknya. Katanya tidak boleh. Ya, kita tunggu saja, enggak bisa ngapa-ngapain. Kalau kata warga bisa masuk, kita tinggal masuk. Tetapi, ya gudangnya juga terendam," ungkapnya.