Mereka tidak memiliki kacamata khusus untuk menyaksikan gerhana matahari. Namun, dengan mengandalkan alat bantu, mereka menemukan caranya sendiri.
"Dirangkap empat atau delapan baru terlihat jelas proses gerhananya." ujar warga Pasar Inhutani itu tertawa, Rabu (9/3/2016).
Warga lainnya, Hadis, juga terlihat asyik mengamati gerhana matahari dari tabletnya. Dari tabletnya, siswa kelas 6 sekolah dasar di Nunukan ini mengakui bisa melihat lingkaran hitam bulan yang menutup matahari 80 persen. Sesekali terdengar teriakan kawan-kawan Hadis saat bulan menutupi matahari.
"Macam ada dua. Enggak kelihatan kalau lihat langsung, di tablet baru kelihatan bulannya," ujar Hadis.
Sementara itu, warga Muhammadiyah yang menggelar shalat gerhana matahari berjamaah di Masjid Istiqomah memilih menggenakan helm untuk melihat proses gerhana matahari.