Penampilan Ganjar di Pondok Pesantren Solo itu terbilang unik karena biasanya dia datang denghan mengenakan kemeja, sarung dan peci. Namun, dengan mengendarai sepeda, Ganjar justru datang mengenakan kaus olahraga dan topi.
Oleh pengurus, dia pun dipersilakan melihat matahari melalui teleskop yang telah disiapkan oleh pengurus Ponpes.
“Melihat gerhana matahari di As-Salam Islamic Boarding School. Bukti bahwa kita itu sangatlah kecil, tidak ada yang boleh kemaki (sok). Maaf pak, memang ndeso,” tulis Ganjar di akun instragamnya, ganjar_pranowo.
Sementara itu, Heru menyambut warga Semarang. Di masjid terbesar di Kota Semarang tersebut, Heru mengingatkan warga untuk terus mengingat kebesaran Tuhan, terutama dalam penciptaan alam semesta. Warga diminta untuk tidak bersombong diri, karena ada Tuhan yang mengatur kehidupan umat manusia.
"Dengan melihat kebesaran Allah ini, kita tidak boleh menyombongkan diri. Tuhan mengatur kita, mengatur alam semesta yang indah ini," kata Heru.
Sekitar 10.000 orang warga Semarang sendiri memenuhi pelataran masjid agung. Selain melihat gerhana matahari, mereka juga melakukan salat bersama di serambi masjid.