Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

"Aku Tobat, Enggak Mau Jadi Preman Lagi, Mak"

Kompas.com - 08/03/2016, 19:07 WIB
Kontributor Medan, Mei Leandha

Penulis

MEDAN, KOMPAS.com - Tim Pemburu Preman (TPP) Polresta Medan menjaring puluhan preman berkedok juru parkir liar di sejumlah pasar tradisional, Selasa (8/3/2016).

Sedikitnya 20 orang preman yang mengutip uang secara paksa, juru parkir yang mengutip uang tanpa dilengkapi atribut resmi, serta pemalak terjaring dalam penertiban oleh personel Sabhara Polresta Medan itu.

Kepala Polres Kota Medan Komisaris Besar Polisi Mardiaz Kusin Dwihananto menyebutkan, mereka akan mendapatkan pembinaan secara fisik dan membuat pernyataan. Mereka juga diwajibkan bekerja bakti di lingkungan Polresta Medan.

"Munculnya kejahatan jalanan sebenarnya dari premanisme. Nantinya preman-preman ini akan kita bina secara fisik di lingkungan Polresta Medan, dikorve. Artinya preman bekerja secara gotong-royong," kata Mardiaz, Selasa.

Mereka yang terjaring dalam operasi itu juga wajib membersihkan lingkungan di tempat penangkapan. Mereka diberi baju khusus bertuliskan, "Aku Tobat... Enggak Mau Jadi Preman Lagi, Mak".

Mardiaz mengatakan, penertiban preman akan terus berkelanjutan sampai batas waktu yang tidak ditentukan.

Jika mereka tertangkap lagi, maka akan disuruh mengguanakan baju "tobat" sambil membersihkan lingkungan. Ini bertujuan untuk menimbulkan efek jera terhadap para preman.

"Setelah korve (kerja bakti), baju itu dilepas, bukan untuk dibawa pulang," kata dia.

Kepala Satuan Sabhara Polresta Medan Komisaris Polisi Siswandi mengatakan, puluhan preman, pemalak, dan pelaku pungutan liar berkedok juru pakir liar dijaring di beberapa pasar tradisional, seperti Pasar Seikambing, Pasar Kampung Lalang, dan Pasar Brayan.

Penertiban juga dilakukan di lokasi lain yang rawan terjadinya premanisme.

"Mereka dikorve dan dipakaikan baju tobat. Ini hukuman ringan agar menimbulkan efek jera," kata Siswandi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com