Yasonna datang sekitar pukul 22.00 WIB dengan mengenakan rompi hitam. Di belakang petugas, dia masuk ke dalam lapas.
Dalam sidak tersebut, tim dibagi menjadi empat regu. Tempat yang didatangi pertama kali adalah Blok B yang berisi narapidana kasus narkoba dan warga negara asing. Belum sampai di pintu masuk, beragam teriakan dan suara pintu yang dipukul menyambut sidak yang digelar tersebut.
Narapidana di blok lain membuat keributan dengan memukul pintu, bahkan ada juga yang membakar kertas. Saat tiba di Blok G, dari pintu masuk, Yasonna menyaksikan piring-piring dan botol air mineral beterbangan. Bahkan, dia juga terkena air yang dilempar napi.
Para napi juga melempar nasi sehingga bertaburan di depan pintu kamar mereka. Tak sampai di situ, ada juga kobaran api yang tampak di sudut blok ini.
"Kita harus betul-betul sangat serius menanggulangi narkoba. Lapas termasuk yang harus disterilkan. Ini merupakan upaya berkelanjutan," kata Yasonna, Sabtu.
Menurut dia, sidak serupa dilakukan di semua tempat. Penentuan tempatnya pun dilakukan secara acak.
"Kemarin kita laksanakan di Medan. Di luar saya, tim kita juga bergerak. Ada satgas yang melakukan (razia)," katanya.
Dari hasil sidak tersebut, ditemukan paket narkoba jenis sabu dalam kantong klip, sedotan, korek api gas, handphone, speaker, dadu, dan beberapa pisau kecil. Barang-barang ini pun langsung diamankan petugas.