Pengecekan terhadap pengolahan susu kemasan itu dilakukan 9 Februari 2016 setelah pihaknya mendapatkan pengaduan dari suami yang bersangkutan.
"Kami kemarin sudah menugaskan petugas kami ke pabriknya. Lalu kami langsung melihat ke sana dan proses pengolahan susunya berjalan dengan baik. Tidak ada masalah," ujar Kepala BBPOM Bandung, Abdul Rahim, seperti dikutip Tribun, Selasa (23/2/2016).
Abdul mengatakan, pihaknya juga mengecek produk susu kemasan dengan kode batch (produksi) yang sama. Menurut dia, pihaknya tak menemukan benda aneh di dalam bungkus susu kemasan dengan kode batch yang sama dengan milik Rini.
"Jadi kesimpulan sementara dari hasil pengecekan kami, tidak ada yang perlu dicurigai dalam proses produksinya. Semua sesuai dengan produksi pangan yang baik," kata Abdul.
Kendati begitu, kata Abdul, BBPOM belum bisa memastikan jenis benda yang ditemukan Rini dari dalam susu kemasan miliknya. Sebab pihaknya tak memiliki sampel benda yang menyerupai kaki katak tersebut.
BBPOM sebut dia, hanya sebatas melakukan pengecekan terhadap pabrik pengolahan susu kemasan yang diadukan ke Badan Penyelesaian Sengketa Konsumen (BPSK) Kota Bandung.
"Memang kami tidak lihat langsung samplenya, kalau lihat langsung bisa saja kami melakukan pengujian terhadap benda tersebut," kata Abdul. (Teuku Muh Guci S)
baca juga: Minum Susu Kemasan Berisi Benda Mirip Kaki Katak, Bayi Ini Dirawat di RS