Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

"Jangan Bawa Suamiku, Dia Bukan Preman"

Kompas.com - 18/02/2016, 21:10 WIB
Kontributor Medan, Mei Leandha

Penulis

MEDAN, KOMPAS.com - Tim gabungan Sabhara Polresta Medan menggelar razia preman, juru parkir (jukir) liar, pengamen dan pemalak, di Jalan Gatot Subroto Medan.

Seorang wanita histeris saat suaminya hendak diangkut ke mobil truk milik Sabhara Polresta Medan, Kamis (18/2/2016).

"Jangan bawa suamiku. Kami baru turun dari becak. Suamiku bukan preman," teriak wanita berbaju hijau itu sambil menangis.

Polwan yang ikut dalam razia tersebut juga sempat adu mulut dengan seorang wanita yang merupakan petugas juru parkir (jukir) liar saat dimintai identitasnya.

Setelah bertikai, perempuan ini juga diangkut ke mobil truk yang menunggu.

Kapolsek Medan Baru, Kompol Ronni Bonic melalui Kanit Patroli, AKP M Harahap mengatakan, operasi preman, pemalak dan jukir liar berdasarkan laporan masyarakat yang merasa resah dengan aktivitas yang dilakukan mereka.

"Ini merupakan perintah bapak Kapolresta Medan yang disampaikan kepada bapak Kapolsek Medan Baru untuk menindaklanjuti keserahan masyarakat," jelasnya.

Dalam razia itu, katanya, 16 orang di antaranya 14 laki-laki dan dua perempuan diamankan. Mereka diamankan dari Jalan Gatot Subroto, Jalan Iskandar Muda dan Pasar Petisah Medan.

"Petugas juga mengamankan satu unit sepeda motor Yamaha Vixion BK 3320 QU yang diduga milik seorang pemalak dengan korban Calvin (15) yang melarikan diri saat hendak diamankan di depan Carrefour," akunya.

Ke -16 orang yang diamankan selanjutnya akan di data dan dilakukan pembinaan.

"Razia seperti ini akan terus kita gelar guna menciptakan suasana kamtibmas di wilayah hukum Polsek Medan Baru," pungkasnya.

Yuni, warga Pringgan Medan mengaku senang dengan razia seperti ini.

"Maunya sering-seringlah. Udah muak kali kami sama kelakuan mereka. Semua mengaku preman, pengamen sama tukang parkir pun kayak preman tingkahnya. Tak malu, bisanya cuma minta-minta uang," katanya emosi.

Hal yang sama juga dikatakan Buyung, pedagang kaki lima. Dia mengaku capek menghadapi tingkah preman.

"Belum lagi laku dagangan awak, udah minta duit orang itu. Tak dikasih marah-marah. Awak yang kecil ini aja korbannya," ucapnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com