TNI AL Amankan Kapal "Illegal Fishing" Berbendera Malaysia

Kapal yang membawa empat orang ABK berkewarganegaraan Myanmar ini diamankan di perairan Tanjung Balai Asahan.

Saat diamankan, satu orang ABK ditemukan tewas karena terkena tembakan.

Danlantamal 1 Laksamana Pertama TNI Yudo Margono mengatakan, kejadian berawal dari informasi nelayan di Tanjung Balai tentang adanya kapal berbendera Malaysia melakukan pencurian ikan di perairan Tanjung Balai Asahan.

Mendapat informasi itu, TNI AL mengirim Kapal Angkatan Laut (KAL) Viper mengejar kapal KIA KF-5616 tersebut.

"Di situ kita memerintahkan ABK tersebut untuk peran tempur bahaya umum dengan mengibarkan "K" agar kita dapat melakukan pemeriksaan," jelas Yudo.

Kapal berbendera Malaysia itu terlihat menarik jaring dan menambah kecepatan untuk melarikan diri.

Prajurit TNI AL kemudian melakukan komunikasi melalui pelantang suara namun tidak diindahkan awak kapal itu.

"Prajurit kita sempat memberikan tembakan peringatan tapi kapal tetap melaju kencang dan menabrak lambung kanan KAL Viper pada posisi 03 31"20" U-100 11"60"T," ungkapnya.

Prajurit TNI AL akhirnya menembak lambung kapal untuk menghentikan laju kapal tersebut.

"Kita lalu mengamankan ABK dan saat dilakukan pemeriksaan ditemukan satu ABK tewas terkena tembakan," imbuhnya.

Selanjutnya, kapal KIA KF-5616 dibawa ke dermaga Lantamal 1 dengan pengawalan KAL Viper.

"Untuk korban meninggal dibawa ke RSUD Pirngadi Medan untuk diotopsi," pungkas Yudo.