Kepala Bidang Humas Polda NTT AKBP Jules Abrahan Abast kepada Kompas.com, Minggu (7/2/2016), mengatakan, AU yang berprofesi sebagai penjaga sebuah toko di Atambua, Kabupaten Belu, ini secara diam-diam melahirkan bayinya di kamar mandi tempat indekos milik kakaknya di Halifehan, Kelurahan Tenukiik, Kecamatan Kota Atambua.
"Berdasarkan keterangan sementara dari AU, disebutkan bahwa setelah melahirkan di dalam kamar mandi kos-kosan, bayinya dibuang melalui kusen kamar mandi dan jatuh tepat di bagian belakang kamar mandi," kata Jules.
Setelah menjatuhkan bayi yang dilahirkannya, AU melarikan diri dengan berjalan kaki melalui rute Halifehan ke Sesekoe. (Baca: Polisi Tangkap Ibu Pembuang Bayi di Tempat Sampah).
Ia sempat bermalam di Terminal Sesekoe lalu menumpang angkutan umum menuju rumahnya di Kaubele, keesokan harinya.
Namun, naas bagi AU, polisi pun menuju ke rumah orangtua AU setelah memperoleh laporan dari kakak AU.
Polisi lalu meminta izin ke orangtua AU untuk membawa sang anak ke Atambua.
Kakak pelaku, AF, mengatakan, adiknya yang bekerja sebagai karyawan toko itu menginap di tempat indekosnya selama tiga hari, hingga malam terjadinya peristiwa tersebut.
"Saya tidak menyangka adik saya nekat melakukan hal tersebut," kata AF singkat. Hingga kini, lanjut Jules, polisi belum mengetahui secara jelas motif dari aksi nekat AU.
Pihak penyidik, menurut dia, masih menunggu kesehatan pelaku membaik guna melakukan pemeriksaan lebih lanjut.
Kini, AU menjalani perawatan medis di RSUD MGR Gabriel Manek SVD karena masih dalam kondisi lemah.
Sebelumnya, warga Halifehan, Kelurahan Tenukiik, Kecamatan Kota Atambua, Kabupaten Belu, Nusa Tenggara Timur, menemukan bayi di dalam tong sampah yang berada di belakang sebuah kamar mandi.
Bayi berjenis kelamin perempuan ini ditemukan oleh Mirna Mali, penghuni tempat indekos.
Sementara itu, warga yang mengetahui kejadian itu kemudian melapor ke pihak kepolisian. (Baca: Pembuang Bayi di Tempat Sampah Ternyata Seorang Mahasiswi)
Beberapa saat setelah mendapat laporan, anggota polisi mendatangi lokasi dan memasang garis polisi.
Polisi juga menemukan barang bukti berupa sebuah plastik yang dipenuhi dengan bercak darah.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.