Ibu delapan anak yang tinggal di Desa Botomulyo, Kecamatan Cepiring, Kendal, Jawa Tengah ini, mengaku pasrah dengan nasib yang menimpa anak kelimanya itu.
Sri bersama adik perempuan dan anak-anaknya hanya duduk–duduk di ruang depan kediamannya yang sudah ditutupi karpet.
“Ini sudah takdir, saya harus menerimanya,” kata Sri, Rabu (27/1/2016) petang.
Sri mengaku, mendapat kabar putranya menjadi salah satu korban tenggelamnya kapal yang mau ke Malaysia dari istri Agus, Siti Maimunah pada Selasa (26/1/2016).
Sementara Maimunah mendengar kabar tentang kematian suaminya dari Kepolisian Johor, Malaysia.
“Istri anak saya Agus, yang bernama Maimunah itu, menjadi TKW di Singapura. Ia dihubungi oleh polisi Johor, karena berkas milik Agus yang ditemukan polisi itu, terdapat nama dan telepon Maimunah,“ tambahnya.
Perempuan berkerudung itu menjelaskan, diperkirakan jenazah anaknya akan tiba di rumah duka, diperkirakan Kamis (28/1/2016).
“Rencananya, jenazah akan diberangkatkan pukul 12.15 siang waktu Malaysia,” lanjut Sri.
Agus, tambah Sri, sudah dua kali menikah. Dari pernikahannya dengan istri pertama, ia mempunyai dua anak.
Sedangkan dari istri keduanya, Siti Maimunah, almarhum mendapatkan tiga orang anak. Putra pertama bernama Erik (9), lalu Abdul Ghofar dan yang ketiga bernama Dian (5).
“Anak-anaknya ikut saya semua,” ujar Sri.
Agus, sebenarnya sudah sejak usia 20 tahun bekerja di Malaysia. Ia tinggal bersama kakaknya yang di Negeri Jiran itu.
Namun, karena mengalami kecelakaan lalu lintas di Malaysia maka dia memutuskan pulang ke kampung halamannya.
“Anak saya yang di Malaysia ada empat orang. Yang dua sudah jadi warga negara Malaysia, karena menikah dengan warga negara sana. Almarhum suami saya juga warga negara Malaysia,” papar Sri.