Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kisah Gogon Bikin Wayang Semar Terbesar di Dunia yang Kurang Dihargai

Kompas.com - 17/01/2016, 20:48 WIB
Kontributor Magelang, Ika Fitriana

Penulis

MAGELANG, KOMPAS.com - Sebuah wayang raksasa berdiri tegak di dalam sebuah pusat perbelanjaan di Kabupaten Magelang, Jawa Tengah.

Wayang tokoh Semar ini diklaim sebagai wayang terbesar di Indonesia, bahkan dunia.

Adalah Margono, seorang seniman asal Solo, Jawa Tengah, yang menciptakan wayang dengan berukuran tinggi 4 meter dan lebar 5 meter itu.

Pembuatan wayang ini latarbelakangi dari keinginan Gogon --sapaan karib Margono--  untuk mengabadikan sosok Pamomong atau pelindung dalam dunia pewayangan bernama Semar.

"Idenya dari tahun 2008 ketika saya lulus kuliah dari Institut Seni Indonesia (ISI) Surakarta," ucap Gogon mengawali perbincangan, Minggu (17/12/2016).

Sosok Semar, kata Gogon, menjadi simbol teladan pemimpin yang memberikan perlindungan, merangkul dan perhatian kepada rakyat tanpa pandang bulu.

"Sedangkan saat ini banyak pejabat atau pemimpin yang lupa akan tanah air yang punya budaya yang adi luhung," ungkap Gogon.

Sifat pamomong disimbolisasikan dalam kuncung atau rambut depan Semar yang terurai sampai tanah. Sedangkan ukuran 4 x 5 meter berarti "Pat Jupat Limo Pancer" yang memiliki filosofi dari segala penjur arah mata angin tertuju hanya pada satu titik.

"Saya buat besar karena agar para pemimpin negeri ini tahu sosok Semar ini. Agar mereka mau ke bawah bersama rakyat," harapnya.

Pria asal Surakarta itu bercerita, butuh waktu hingga satu tahun ia dan tiga kawannya untuk bisa menyelesaikan wayang Semar ini.

"Proses penyambunganya yang lama," ujarnya.

Gogon mengatakan, ada kisah perjalanan panjang nan mengharu biru sebelum akhirnya wayang Semar sampai di Magelang.

Pada 2012 wayang yang terbuat dari 11 lembar kulit kerbau pilihan itu akan dipamerkan di sebuah pusat perbelanjaan di Solo, Jawa Tengah. Namun dibatalkan karena suatu alasan.

Setahun kemudian pada 2013, wayang Semar ini akan ikut dikirab dalam sebuah pagelaran yang diselenggarakan oleh Pemerintah Kota Solo. Tapi rencana itu gagal lagi dengan alasan anggaran pemerintan tidak mencukupi.

"Saya sempat putus asa, namun kemudian ada pihak yang menghubungi saya bahwa wayang saya diminta untuk mengisi acara di Jakarta, saya senang waktu itu," ucapnya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com